Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Naruto Gaiden chapter 709 bahasa Indonesia : Aku akan melindungimu

Naruto Gaiden chapter 709 versi teks bahasa Indonesia
 
Kabar gembira Naruto Gaiden chapter 709 telah dirilis. Pastinya penggemar komik manga Naruto menantikan cerita yang terbaru. Seperti biasanya, admin akan menuliskan ceritanya dalam bentuk versi teks dan menyediakan file RAR untuk sobat yang ingin download. Dalam cerita sebelumnya (Naruto chapter 708), Perasaan Sarada bergejolak melihat hasil analisa DNA. Naruto datang menghampiri Sarada untuk menghibur Sarada. Sarada marah dalam kesedihan. Sarada berniat akan pergi mencari petualangannya sendiri daripada pergi menolong Sakura yang bukan merupakan siapa-siapanya. Naruto menghentikkan langkah Sarada. Sarada mengatakan bahwa dirinya merasa tidak punya keluarga. Naruto menceramahi Sarada dengan kejadian waktu Naruto kecil. Setelah mendengar cerita Naruto, Sarada akhirnya mau menolong Sakura. Naruto dan Sarada keluar ruangan untuk bergabung dengan yang lainnya. Sasuke, Suigetsu, Jugo dan Orochimaru sudah berada di luar. Kekuatan mata Sasuke kembali dan Sasuke mengeluarkan Susano'o untuk menolong Sakura. Sementara itu, proses transplantasi organ Shin telah selesai. Kemarahan sang istri, Sakura bersiap menghadapi Shin. Admin berikan sedikit review versi teks Naruto Gaiden chapter 709

Penulis artikel : Admin
Menyelamatkan Sakura

Transplantasi organ telah selesai.

Prak Prak Prak
Ribuan pisau kecil berkumpul dan membentuk sebuah lengan untuk Shin gundul. Countless Blades. Sakura memperhatikan dengan serius. Di belakang Sakura, beberapa Shin yang lain menodongkan senjata. Sementara itu, di atas awan sebuah Susano'o terbang. Berangkat menolog Sakura. Susano'o menari di angkasa. Sarada memperhatikan Sasuke yang ada di depannya. Kemudian memikirkan tentang Sakura. Sarada mengingat kejadian sebelum ini.

"Bukan... Ini salahku. Bagaimana pun juga kau tidak perlu meminta maaf" kata Sasuke sambil meringis kesakitan mencabut pisau Shin gundul.
"Istriku bukan wanita lemah"

"Bagaimana perasaan pria ini pada ibuku?" batin Sarada
"Sebenarnya ada apa di antara mereka berdua?"
"Wanita di dalam foto itu dengan ayahku dan dia juga adalah..."

Grab
Naruto memegang pundak Sarada. Sarada kaget. Naruto memberi senyum pada Sarada seolah mengerti bahwa Sarada sedang alam kebimbangan. Melihat senyum  Naruto, Sarada ikut tersenyum dan kebimbangannya lenyap.

"Untuk sekarang tak ada gunanya memikirkan ini"
"Seperti yang Nanadaime bilang"
"Yang harus aku lakukan sekarang adalah menolong ibu"
"selain itu tidak ada lagi" ucap Sarada dalam hatinya

"Tepat di sekitar sini" kata Sasuke
"Naruto, kuserahkan pendeteksiannya padamu"

"OK" jawab Naruto

Terlihat beberapa bebatuan berlubang. Ya, ini adalah markas Shin.

Duarrr...
Sebuah dentuman dan asap keluar dari sebuah bebatuan. Dari kepulan asap itu, tampak Sakura di antara bebatuan. Shin gundul melempar shuriken yang terbuat dari kumpulan pisau.

Wunggg Wuzzzhhh
Shuriken melaju menuju Sakura.

Syuttt
Sebuah pedang cakra dari Susano'o menghempaskan shuriken serta menebas lengan kanan Shin gundul yang terbuat dari pisau.

Blammm prak prakkk
Shin yang lain bersembunyi dibalik bebatuan menghindari serangan Sasuke.

"Apa?" Shin gundul menoleh ke kanan dan kiri karena penasaran apa yang terjadi sebenarnya. Tak lama kemudian...

Grab
Susano'o Sasuke menggenggam Shin gundul dan meremukkan tubuh Shin gundul.

"Gaaaaahhhh!!!" teriak Shin kesakitan

"Ibu" Sarada memanggil Sakura

Slap slap
Sasuke mengambil pisau Shin yang menancap di lengan Sakura kemudian membakarnya dengan Amaterasu. Dari pertarungan sebelumnya, Shin gundul dapat mengendalikan benda-benda dari jauh menggunakan mangekyou. Maka dari itu, Sasuke membakar pisau Shin dengan mangekyou.

"Sayang... Terima kasih" kata Sakura

"Kau juga bisa menyembuhkan lukamu sendiri kan?" ucap Sasuke

"Iya"

"Memang jika kekuatan matanya telah kembali, Sasuke sangatlah kuat" kata Naruto

"Awww!!! Kenapa dia ayahnya Sarada dan bukan ayahku" ucap Chouchou kagum pada Sasuke.

JREBBB...
Susano'o turun ke tanah. Beberapa Shin yang lain masih bersembunyi dibalik bebatuan sambil memperhatikan musuh yang datang.

"Kita sudah daptkan tulang-tulangnya. Dia sudah tak bisa bergerak lagi" kata Sasuke
"Kami akan membawamu ke Konoha untuk mencari tahu apa saja yang kau ketahui"

Sasuke menghilangkan wujud Susano'o.

"Pff... jangan yakin dulu" kata Shin yang tampak sudah sekarat
"Saat ini aku harus menggunakan Shin sebagai umpan dan pergi dari sini sementara waktu" ucap Shin gundul dalam hati.

Shin gundul bergerak mundur seperti terseret dan dibelakangnya beberapa Shin yang lain keluar dari persembunyiannya.
"Lakukan, kalian semua"

Tiba-tiba...

Jleb Jleb Jleb
Shin yang lain bukannya menolong Shin gundul melainkan justru menusuknya menggunakan senjata berbentuk seperti shuriken. Pengkhianatan yang tak terduga. Naruto dan yang lain kaget melihat pengkhianatan tersebut.

"A... Apa yang kalian..."

"Cukup..."
"Ayah... sekarang kau hanyalah daging tua tak layak pakai dan saatnya dibuang"

"Kalian semua..."
"Aku. Akulah yang asli"

"Kekuatan matamu, ayah... sudah... lemah"
"Mulai sekarang, kami yang akan berevolusi. Begitulah seharusnya"

"Sudah kuduga yang seperti ini akan terjadi" kata Sakura

"Mereka banyak sekali" pikir Naruto

Jrengggg
Ternyata Shin yang lain bukan hanya satu atau dua orang. Melainkan ada ribuan dan bentuk tubuhnya berbeda-beda ada yang gundut, kurus, pendek dan lain-lain.

"Kenapa kalian berbuat seperti ini?"

"Kami juga sudah besar"
"Kami tidak butuh ayah lagi"

"Uwaaa... Mereka banyak sekali. Ada beberapa juga yang gendut" kata Chouchou

"Serahkan pada mereka saja, Chouchou" ucap sarada

"Sepertinya mereka bukan bunshin" kata Sakura

Naruto tidak tinggal diam dan dengan cepat mengeluarkan Tajukagebunshin no jutsu untuk menghadapi serbuan Shin. Bunshin Naruto satu per satu bertarung melawan Shin.

Jderrr
Shin raksasa keluar dari balik bebatuan. Sasuke segera melompat dan menghantam Shin raksasa dengan tangan Susano'o.

"Sekarang" kata Shin gundul dalam hatinya dan merencanakan sesuatu

"Wah yang terlalu besar juga muncul. Tapi apa dia juga klon?" kata Chouchou

Dari belakang Chouchou, makhluk kecil bermata sharingan bersiap-siap menggunakan jurus seperti biasa yaitu Jikukan no jutsu.

Werrr werrr
Shin gundul mengaktifkan jikukan no jutsu untuk melarikan diri dan memulihkan tubuhnya.

"Aku butuh organ pengganti"

Mangekyou Shin gundul dan makhluk kecil sama-sama aktif. Sama seperti sebelumnya akan menyerap beberapa orang dan melarikan diri.

"Akan kubawa para gadis itu bersamaku"

"Sarada" teriak Sasuke

"Aku tahu" kata Sarada dan berbalik arah kemudian meninju makhluk kecil yang akan menggunakan jikukan no jutsu.
"Sialan!!!"

Hanya sekali pukul saja, makhluk kecil itu sudah remuk.

"Sudah mati" kata Shin

Jrengggg
Ribuan Shin muncul lagi dari arah berlawanan.

"Hiii...!!! Dari sebelah sana juga banyak" kata Chouchou

"Kalau begitu biar kucoba lagi" kata Naruto sambil membentuk segel kagebunshin

Sakura bangkit.
"Mundur Sarada" kata Sakura

Drap Wuzzhhh Wutttt
Sarada bukannya mundur tetapi malah melompat dan menghadapi ribuan Shin.

"Kedua jurus ini, tidak diturunkan tanpa alasan" batin Sarada
"Keduanya melindungiku"

Crangggg
Sarada mengaktifkan sharingan. Sakura, Naruto, dan Chouchou terkejut melihat aksi nekat sarada menghadapi ribuan Shin. Sementara itu, Sasuke malah tersenyum lembut. Di udara, Sarada memasang kuda-kuda seperti tinju Sakura dan...

"Shannaroooo!!!"
"Kena kalian, keparat"

Druak Jdummmm
Tanah menjadi retak akibat tinju Shanaroo dari Sarada. Emosi yang meluap, maju Sarada. Apakah hanya dengan lima orang dapat  mengalahkan ribuan Shin? Kita nantikan kisah selanjutnya di Naruto Gaiden chapter 710

Chapter 709/END

My Partner Blog : Gemza
Situs Download : Web Informasi

Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang Naruto Gaiden dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.


baca online Naruto chapter 709
download Naruto chapter 709


Baca juga chapter Naruto yang lain disini

Post a Comment for "Naruto Gaiden chapter 709 bahasa Indonesia : Aku akan melindungimu"