Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

One Piece chapter 795 : Bunuh Diri

One Piece chapter 795 versi teks bahasa Indonesia

One Piece chapter 795 telah dirilis. Seperti biasanya, admin menuliskan ceritanya dalam bentuk versi teks dan menyediakan file RAR untuk sobat yang ingin mendowload. Dalam cerita sebelumnya (One Piece 794), Sabo dan yang lainnya berkumpul di rumah Kyros. Sabo menceritakan bahwa dirinya adalah kakak Luffy sama seperti Ace. Zorro tidak menyangka bahwa Luffy mempunyai kakak selain Ace. Sabo kemudian bercerita tentang masa lalunya yaitu antara Sabo, Luffy dan Ace. Setelah insiden pembakaran terminal Grey, Sabo pergi dari keluarganya dan berangkat menuju lautan. Ketika hendak berlayar, tak jauh dari situ terdapat kapal besar yang ditumpangi oleh kaum Naga Langit. Melihat bendera bajak laut yang dikibarkan oleh Sabo, kaum Naga Langit tidak segan untuk menembak rakit Sabo dengan bazzoka. Rakit Sabo hancur dan Sabo tenggelam. Tak lama kemudian, Dragon menyelamatkan Sabo dan membawanya ke kapal. Ketika Sabo sudah tersadar, ternyata Sabo hilang ingatan. Sabo bahkan tidak tahu namanya dirinya sendiri siapa. Salah satu anak buah Dragon menemukan barang bawaan Sabo dan tertulis nama Sabo. Dragon mengatakan bahwa Sabo adalah anak dari salah satu keluarga kerajaan Goa. Salah satu anak buah Dragon menyarankan untuk mengirim Sabo kembali ke keluarganya. Tapi, Sabo tidak mau dan meminta untuk tetap berada di kapal Dragon. Waktu pun berlalu dan Sabo beranjak dewasa. Tersiar kabar tentang peristiwa perang besar Marine Ford. Di koran tersebut termuat berita kematianYonkou Shirohige dan Ace si tinju api. Sabo seperti pernah mendengar nama Ace. Sabo kemudian mengambil koran dan poster buronan Ace. Ingatan Sabo mulai kembali setelah melihat wajah Ace dan akhirnya Sabo pingsan. Sabo pingsan selama tiga hari. Setelah siuman, Sabo meminta izin kepada Dragon untuk pergi mendapatkan buah iblis Mera-Mera. Dua tahun berlalu, Sabo menginjakkan kaki di Dressrosa untuk mengikuti turnamen yang berhadiah buah iblis Mera-Mera. Sabo bertemu dengan Luffy di dalam Koloseum. Sabo masih ingat tentang Luffy walaupun menyamar. Tapi, Luffy tidak mengenali Sabo. Setelah berbincang-bincang, akhirnya Luffy mengetahui bahwa lelaki yang ada di hadapannya adalah Sabo, orang yang selama ini dianggap telah mati. Luffy kaget bukan kepalang dan sangat bahagia bisa bertemu dengan Sabo. Seperti apa kelanjutan kisahnya, mari simak cerita One Piece di chapter 795

Penulis artikel : Admin

Cover One Piece chapter 795

Gambar cover One Piece chapter 795 adalah Nami yang sedang mengajari seekor Gorilla betina untuk berdandan.

Perjudian di tengah keheningan malam Dressrosa. Di pinggiran tebing pantai, tampak kapal Angkatan Laut yang sedang berlabuh. Di dekatnya, seorang Angkatan Laut sedang mengocok dadu, dan saat dibuka..

"Apa hasilnya? Katakan padaku angka berapa yang muncul.."
"Ah, angka satu!!"

"Ah, angka satu ya... Berarti sudah diputuskan kan.." ucap Fujitora, "Ini berarti mereka yang menang, jadi hari ini kita tidak akan mengejar mereka.." yah, hanya karena pertaruhan Fujitora pada dadu tadi, ia memutuskan untuk tidak jadi menangkap Luffy dan yang lainnya.

"Isshou-san!!" Maynard tidak terima, "Seharian ini kita terus mencari persembunyian mereka di negeri ini, dan baru saja kita berhasil menemukannya!. Kalau ingin menangkap Topi Jerami, sekaranglah waktu yang paling tepat! Apalagi, anda yang sudah mengatakannya sendiri kan pada fleet admiral.."

"Maynard-san, kalau nilai pada dadu sudah muncul, seorang lelaki tidak boleh protes atau mengeluh, kau itu kekanak-kanakan sekali.." ucap Fujitora.

"Eeh!?"


Di istana, tampak para warga yang selamat sedang mengungsi, beristirahat. Beberapa yang terluka sudah tertidur dengan pulas, namun ada juga yang masih terjaga.

"Hei, apa setelah itu ada yang melihat Lucy?"
"Tidak, tidak seorang pun.."

"Ah, padahal aku mau mengucapkan terima kasih.."
"Beritanya sudah muncul di mana-mana.." salah seorang pengungsi membaca koran.


"Tak peduli meski ia itu bajak laut atau penjahat, bagi kita dia akan tetap menjadi pahlawan penyelamat..."

Di antara para pengungsi, tampak juga para kesatria yang juga sudah ikut berjuang, Bhartolomeo dan yang lainnya, mereka tertidur, dan Cavendish yang diikat erat-erat menggunakan rantai besi supaya tidak mengamuk saat tidur.

"Hah.. Hah.." Rebecca berlari ke tempat kakeknya, "Kakek!!"

"Rebecca.."

"Ayah, juga Lucy dan yang lainnya tak ada di istana ini.."
"Ya, mereka pasti sedang bersama-sama di suatu tempat saat ini, tapi aku yakin besok pasti mereka akan ke sini.." ucap Raja Riku. "Dan oh iya, satu lagi, Rebecca... Kalau aku menjadi raja lagi, apa kau sudah siap untuk menjadi putri?"

"Eh?"

Keesokan harinya di sisi Sanji dan yang lainnya, yah, setelah sekian lama, akhirnya mereka muncul juga. Thousand Sunny telah berlabuh di sebuah pulau asing di Dunia Baru, dan kelihatannya mereka terpisah. Saat ini, Sanji hanya bersama dengan Caesar dan Chopper.

Caesar berdebat dengan Sanji, "Padahal kita sudah berhasil lolos dari kapal Big Mom seperti yang sudah direncanakan! Tapi kenapa kau bikin masalah lagi, hah!? Harusnya kau diam saja dan menunggu di kapal!! Kenapa kau harus lari seperti itu!?"

"Diam dan lakukan seperti yang kuperintahkan!!" bentak Sanji. "Kau mau ngajak berantem, hah!? Atau kau mau aku menghancurkan ini!?" Sanji masih mencengkram jantung Caesar.

"Kau!! Awas kau ya!!! Aku akan mengingatnya!!"

"Turun dari kapal adalah pilihan yang tepat.." ucap Chopper, "Kita mungkin masih bisa menyelamatkan mereka, ayo cepat, Caesar!!"

"Berani sekali kau memerintahku..." Caesar menatap Chopper.
"Aku tak akan memaafkanmu kalau mereka sampai mati jadi cepatlah!!!!" Chopper balas menatap dan membentak Caesar.

Di sisi Nami, saat ini ia bersama dengan Brook dan Momonosuke yang berada dalam wujud naganya. Mereka bertiga lari buru-buru.

"Dataran tempat ini sangat tidak rata, susah sekali untuk lari!! Hah.."
"Yohohoho!! Ini buruk.. Kita terpisah dengan mereka, dan ini semua karena gadis aneh itu.."

"Kyaaa!!!" Nami tersandung dan jatuh.
"Hati-hati, Nami-san!!" Brook ditimpa oleh Nami.

"O-Nami!! Ada yang datang!!" ucap Momonosuke. Di depan mereka kini, tampak seorang lelaki dan perempuan bertanduk dan berkacamata yang menunggangi binatang raksasa. "Kalian tak bisa kabur lagi, penyusup!! Di mana gadis itu!? Jawab aku!! Kenapa kalian ada di pulau ini!?"

"Tempat ini adalah tempat khusus... Eh!!!" orang tadi tiba-tiba saja merasakan sesuatu, "Hujan erupsinya akan dimulai!! Cepat berlindung!!"

"Hujan!?" Nami masih tak mengerti, kemudian gumpalan air dalam jumlah yang sangat banyak menyembur dari sebuah gunung. "Ini gumpalan air!!!!"

"Aku akan melindungimu apa pun yang terjadi!!" ucap Brook, tapi kemudian, "Gyaaaaaahhh!!" malah ia duluan yang hanyut terbawa arus. "Nami-san! Momonosuke-san!! Tolong!!!"

"Tolong aku juga.." Momonosuke ikut terseret arus.

"Uuh kalian pengguna Buah Setan memang bikin masalah saja!!!" Nami berenang untuk menyelamatkan Brook dan Momonosuke.

"Berpeganganlah!" Nami membawa tubuh mereka berdua ke sebuah dahan pohon untuk berpegangan. "Kau juga, Momo!!"

"Uukh.."
"Terima kasih.." ucap Brook.

Untuk sementara mereka selamat dari air, namun di ujung dahan itu, sudah tampak lelaki bertanduk tadi yang bersiap untuk menyerang mereka. "Kurasa aku akan membunuh kalian saja!!"

"Sheep's Bone!!!" orang itu memukul dengan tinju bertanduk domba.
"Soul Parade!!!" Brook menahannya dengan pedang.

"Oh!! Hebat, Bonekichi!!" ucap Momonosuke.

"Kekuatan apa itu?" Brook kaget dengan tinju orang itu.
"Brook, tetap tahan dia!!" seseorang melesat dari atas langit dan bersiap untuk membantu Brook.

"Diable!!! Mutton Shot!!!!" ternyata orang itu Sanji, ia datang dan menyerang orang itu dengan tendangannya.

"Sheepshead-sama!!" teriak perempuan yang tadi bersama orang itu, "Siapa sebenarnya kalian itu, hah!?"

"Memangnya kalian sendiri sia... Pa????" ekspresi Sanji tiba-tiba saja berubah saat tahu kalau orang yang bicara tadi itu perempuan. Sanji senyum-senyum..

"Tatapanmu menakutkan!!!"

Perempuan itu kemudian memberi perintah pada rekan-rekannya yang lain yang menunggu di belakang, "Kita mundur!! Mereka berhasil mengalahkan Master Kepala Domba!!"

"Eeh!? Ta-Tapi kita belum berhasil menangkap samurai itu!!"
"Dia bahkan belum muncul juga!!"

"Laporkan saja kalau sejak awal samurai itu tidak ada!!" perintah perempuan itu.
"B-Baik!!"

Kembali ke sisi Sanji dan yang lainnya, kini mereka bisa sedikit beristirahat.
"Airnya mulai surut..."
"Apa-apaan ya itu tadi.."

"Ngomong-ngomong ke mana gadis itu pergi?"
"Entahlah, mungkin dia kabur.."
"Nanti kita pasti bertemu lagi.."

Sementara dari balik pepohonan, seorang gadis berhidung hewan diam-diam mengintip.

"Kalian, cepat kemari!!!" Chopper memanggil
"Itu Chopper-emon!! Dia ada di hutan bawah!!" ucap Momonosuke.

"Ayo cepat, waktu kita tak banyak!!"

Sementara itu orang yang dikalahkan Sanji tadi, ia masih terkapar di atas tanah. Lalu pada sabuk besar yang ia gunakan, terdapat lambang Bajak Laut Kaidou.

Di markas Bajak Laut Kid, yang tak terduga terjadi. Entah bagaimana, tiba-tiba saja terjadi sebuah ledakan yang sangat dahsyat. Boooomm!!!

"Apa itu!?" Kid kaget, ia dan dua rekan aliansinya masih berada di dalam ruangan, sementara ledakan itu terjadi di luar.

"Gempa Bumi!?"

"Gyaaaa!!! Musuh menyerang!!!!" orang-orang berteriak dan berhamburan.

"Semuanya, persiapkan senjata kalian!!"
"Ada yang tahu apa yang sudah terjadi!? Cepat katakan!!"

"Ada lubang yang sangat besar, Kapten!!"
"Sepertinya ada yang menuju kemari!!"
"Di sana!!"

Di tempat ledakan tadi, terdapat sebuah lubang besar berbentuk manusia, manusia raksasa, seolah ada yang terjatuh dari langit dan menimpa tempat itu hingga terjadi ledakan.

"Bentuknya seperti manusia!?"
"Dari mana datangnya!?"

"Siapa dan apa yang terjadi dengan orang ini!?" pasukan Kid bersiaga dan mengepung sekitar lubang itu.

Tekad yang kuat akan tetap hidup dan yang lemah akan mati, itulah aturan di Dunia ini.

"Aku jadi ingat ada yang bilang kalau ada monster yang hidup di atas kita.." ucap Hawkins. "Tapi bukankah Sorajima itu cuma mitos?" Sorajima, pulau di atas langit..

"Kau mau bilang kalau ada yang seseorang yang jatuh dari Sorajima!?" ucap Apoo.

"Kapten!! Saat serangan tadi kapal kita ikut roboh!!!" ucap anggota bajak laut Kid.
"Apa-apaan sebenarnya ini!? Siapa yang sudah melakukan ini semua!?"

Beberapa menit sebelumnya, di sebuah negeri awan yang disebut dengan Sorajima, di pinggiran awan, Terminal Baron...

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Urouge pada seseorang yang berdiri di ujung awan, yang kelihatannya mau melompat dari sana.

"Biarkan saja dia begitu, pendeta!!"
"Orang itu sepertinya gila!!"

"Saat ini kita berada 10000 meter di atas tanah, kau tahu?" ucap Urouge, namun orang itu tetap saja bersiap untuk meluncur. "Yah, kalau kau memang serius aku tak akan menghentikanmu.."

Ia memang mencari tempat untuk mati. Lelaki itu adalah seorang bajak laut yang telah merasakan 7 kekalahan, dan ditangkap oleh Angkatan Laut atau musuhnya 18 kali!! Lelaki yang telah hidup dan melewati siksaan yang tak terhitung jumlahnya, seorang buronan yang berada dalam pelarian..

"Namo..." Urouge mendoakan saat orang itu melompat.

Sekarang ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara yang masih sangat jarang di dunianya sendiri, bunuh diri dengan melompat dari Sorajima....

Itulah yang telah terjadi, kembali ke masa sekarang...

Aku akan menceritakan tentang dia sekali lagi. Ia adalah lelaki yang ditangkap dengan berbagai cara sebanyak 18 kali dan selamat lebih dari seribu macam siksaan, dihukum mati sebanyak 40 kali, tapi tiap kali digantung, talinya selalu putus, dan bahkan saat mereka mencoba untuk memenggal kepalanya, pedangnya hancur. Tombak juga remuk saat ingin menusuknya, dan seorang diri ia mampu menenggelamkan 9 kapal penjara raksasa.

Yang ingin kukatakan adalah, tak ada seorang pun...

"Hei, apa yang terjadi!?" Kid berteriak kaget saat tiba-tiba saja seluruh anak buahnya yang mengitari tempat itu terhempas.

Tak ada seorang pun yang bisa membunuh orang ini!! Dan dia sendiri merasa senang melakukannya sampai-sampai menjadikannya sebagai hobi..

"Ukhh..." monster yang terjatuh dari langit tadi muncul kembali dari lubang itu.

"Monster apa itu!?" Killer kaget.

"Aah... Kepalaku sakit..." perlahan monster itu keluar dan menampakkan dirinya. "Jadi ini juga tidak mempan, huh..." ia seolah kesal karena masih hidup juga. Nama lelaki itu adalah..

Kaidou the Beast

"Sial, aku masih hidup.. Sementara dia sudah pergi dan berhasil melakukannya, Pak Tua Shirohige itu.."

Sang monster kini telah berdiri di hadapan mereka bertiga, Kid, Hawkins, dan Appo.

Orang-orang selalu bilang, kalau kau serius ingin bertarung satu lawan satu dengan seseorang, lawanlah Kaidou. Karena dari sekian makhluk hidup, baik itu di darat, laut, maupun udara, ia adalah yang paling kuat. Bajak Laut ini dikenal sebagai makhluk hidup terkuat.

"Kurasa aku tak punya pilihan lain.." ucap lelaki itu kemudian ia berteriak, "Joker kurang ajar kenapa kau lama sekali!!? Cepat siapkan semuanya untuk pertempuran terakhir kita!! Aku tak peduli meski dunia ini hancur!! Waktunya untuk memulai Perang Terbesar Abad Ini!!!"

Kaidou the Beast

Sang yonkou Kaidou the Beast telah muncul di hadapan aliansi Kid. Apakah aliansi Kid akan melawan Kaidou the Beast? Kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 796.


Chapter 795 END

My Partner Blog : Gemza
Situs download : Web Informasi

Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang One Piece dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.


Baca online One piece chapter 795
Download One piece chapter 795

 
Baca juga chapter One Piece yang lain disini

Post a Comment for "One Piece chapter 795 : Bunuh Diri"