Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

One Piece chapter 796 : Keputusan Prajurit

One Piece chapter 796 versi teks bahasa Indonesia

One Piece chapter 796 telah dirilis. Seperti biasanya, admin menuliskan ceritanya dalam bentuk versi teks dan menyediakan file RAR untuk sobat yang ingin mendowload. Dalam cerita sebelumnya (One Piece 795), admiral Fujitora belum bergerak mengejar Luffy dan Law. Admiral Fujitora berbuat seperti itu karena dadu yang keluar adalah mata satu. Maynard protes akan tindakan yang diambil admiral Fujitora dalam menentukan situasi hanya berdasar pada angka dadu yang keluar. Admiral Fujitora menanggapi protes dari Maynard dengan santai dan menyebut Maynard kekanak-kanakan. Bagi admiral Fujitora, sekali dadu dilempar, seorang pria tidak boleh protes dengan hasilnya. Sementara itu, orang-orang sedang beristirahat di dalam istana karena kelelahan setelah pertarungan sengit dan beberapa orang yang masih terjaga, membaca koran. Scene berpindah ke kapal Thousand Sunny di hari esoknya dan mereka berlabuh di sebuah pulau. Sanji bertengkar dengan Caesar. Sanji dan Chopper terpisah dengan yang lain dan mereka bermaksud menyusul Nami, Brook dan Momonosuke. Nami, Brook dan Momonosuke dikejar oleh orang tak dikenal. Tiba-tiba terjadi hujan erupsi. Pengguna buah iblis seperti Brook dan Momonosuke tidak bisa berbuat apa-apa dan terseret air. Nami pun menolong mereka. Orang tak dikenal tersebut menyerang Nami dan yang lain. Brook menangkis serangan orang tersebut. Selagi Brook menahan serangan orang tak dikenal itu, dari arah belakang datang seseorang dan menendang orang tak dikenal tersebut. Ya itu adalah Sanji. Tak jauh dari situ, ada seorang wanita yang berteriak dengan menyebut "Ketua Master Sheep". Panggilan tersebut ditujukan kepada orang tak dikenalyang ditendang Sanji. Wanita tersebut ternyata tidak sendiri, ada beberapa kawannya dan mereka akhirnya mundur. Scene berpindah ke markas Kid, sebuah ledakan besar telah terjadi di tempat itu. Lebih tepatnya itu adalah sebuah serangan. Terdapat sebuah lubang mengaga yang berbentuk mirip manusia. Anak buah aliansi Kid berkerumun di sekitar lubang tersebut. Kembali ke beberapa menit sebelumnya, yaitu di sebuah pulau di atas awan. Diceritak tentang seorang bajak laut yang telah merasakan kekalahan sebanyak 7 kali dan telah tertangkap oleh angkatan laut dan musuh-musuhnya sebanyak 18 kali. Ini adalah cerita tentang lelaki yang ditangkap dengan berbagai cara sebanyak dan selamat lebih dari seribu macam siksaan, dihukum mati sebanyak 40 kali, tapi tiap kali digantung, talinya selalu putus, dan bahkan saat mereka mencoba untuk memenggal kepalanya, pedangnya hancur. Tombak juga remuk saat ingin menusuknya, dan seorang diri ia mampu menenggelamkan 9 kapal penjara raksasa. Lebih tepatnya adalah, tak ada seorang pun yang bisa membunuh orang ini!! Dan dia sendiri merasa senang melakukannya sampai-sampai menjadikannya sebagai hobi. Nama lelaki itu adalah... KAIDOU THE BEAST. Seperti apa kelanjutan kisahnya, mari simak cerita One Piece di chapter 796.

Penulis artikel : Admin

One Piece 796

Tiga hari setelah pertarungan Luffy melawan Doflamingo, di pinggir pantai Dressrosa, tampak beberapa kapal Angkatan Laut sudah berlabuh di sana.

"Apa Topi Jerami masih ada di negara ini!?"
"Ya Pak, kami sudah memastikannya, saat ini ia sedang mengalami luka yang parah.."

Ternyata yang datang adalah Jendral Inspektur dan Jendral Letnan Angkatan Laut, Sengoku dan Tsuru. Yah, yang waktu itu sedang dalam perjalanan bersama Tsuru sambil memakan keripik ternyata Sengoku.

"Issho! Aku sudah dengar tentang pertikaianmu dengan Sakazuki dan soal kau yang bersujud itu, Hahaha! Syukur aku sudah tidak menjadi Fleet Admiral lagi!!" ucap Sengoku, masih sambil makan keripik.

"Jangan banyak omong kau pak tua, aku tahu pasti kau senang karena Jendral Inspektur tanggung jawabnya tidak banyak.." ucap Tsuru. Lalu ia bertanya pada Fujitora, "Admiral Fujitora, kenapa kau tidak mengejar para bajak laut itu?"

"Para bajak laut yang terluka parah karena mencoba untuk menyelamatkan sebuah negeri, apa benar mereka itu musuh kita?" ucap Fujitora. "Mereka dianggap sebagai pahlawan negeri ini, jadi aku memberi mereka mata satu.." Fujitora menunjukkan sebuah dadu.

"Dadu!?" Sengoku tertawa terbahak-bahak.

"Ini bukan sesuatu yang perlu ditertawakan!!" bentak Tsuru. "Apa kau memutuskan hal seperti ini menggunakan benda seperti itu!?"

"Aku tidak melakukan apa pun pada dadu ini, tapi hasilnya tetap tak berubah meski aku memutarnya sampai hari kedua. Hari ini sudah hari ketiga, dan ini bukan ulahku.." ucap Fujitora.

"Mereka patut bersyukur pada Tuhan karena sudah melindungi mereka.. Dan ini masih berada di bawah wewenangku, jadi kumohon izinkan aku untuk melaksanakan tugasku..."

Kemudian, Fujitora memberi kesempatan pada Tsuru untuk melempar dadu itu. "Utsuru-san... kalau begitu cobalah lempar dadu ini, kalau yang muncul selain satu, kami akan langsung menangkap Law dan Topi Jerami..."

Belum sempat mencoba, sesuatu tiba-tiba saja muncul di atas pundak Fujitora, mahluk kecil, seorang Tontatta, yang tak lain adalah Putry Mansherry. "Aku datang untuk donasi..." ucapnya.

"Ah, kau lagi..." Fujitora mengenal suara itu.

"Yap, maukah anda melakukan donasi?" tanya Putry Mansherry.

"Ooh, mahluk kecil yang manis sekali..." Tsuru menaruh Mansherry di atas telapak tangannya.
"Aku Mansherry dari suku Tontatta.."

"Hmmm, dia itu mahluk langka kan.." ucap Sengoku sambil makan mie.

"Sopan sedikit manusia besar!!" bentak prajurit Tontatta yang mengawal tuan putri. "Putri Mansherry itu putri dari ketua kami, Master Tonta!! Jangan memperlakukannya seperti itu!!"

Orang-orang melihat Mansherry dengan tatapan kagum dan jatuh cinta karena yah, dia memang mahluk kecil yang manis.

"Kami para Tontatta biasanya bersembunyi, dan hanya menunjukkan diri pada keluarga kerajaan, tapi aku mau membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan..." ucap Putri Mansherry.

"Bagaimana caranya??"

Di pusat kota, orang-orang telah berkumpul untuk menyambut raja baru mereka. Yah, lebih tepatnya mantan raja lama mereka yang kembali menduduki posisi raja.

"Pada hari Ini!! Akan kuumumkan raja yang sudah kembali!!"
"Ooh!! Itu Gatz!!"

"Setelah sepuluh tahun lamanya, akhirnya dia kembali!!!" teriak pembawa acara, Gatz.

"Raja Riku!!"
"Raja Riku!!"
"Raja Riku!!"

Di atas sana, dari istana yang menghadap ke kerumunan warga, sudah tampak raja Riku yang waktu itu bersama dengan Elizabelo II.

"Setelah semua kemarahan dan kebencian terhadap para bajak laut itu, sekarang mereka malah bersemangat sekali..."

"Orang-orang yang dulu dianggap kaya, juga yang dianggap liar, mereka telah merasakan ketakutan akan kematian secara langsung, sekarang, mereka akan berjuang bersama-sama dengan keras untuk membangun negeri ini.." ucap Raja Riku.

"Yah tadi itu sebenarnya aku bercanda, tp sepertinya tidak cocok utk ditertawai.."

"Siapa yang akan tertawa di saat seperti ini? Aku senang para wargaku selamat.." ucap Raja Riku. "Tapi, aku ragu apakah aku akan bisa membuat para wargaku merasa senang? Pasti enak kalau bisa menjadi raja yang mampu memulihkan semua bencana yang akan datang..."

"Hei jangan bicara seperti itu!!" bentak Elizabelo II.
"Itu cuma bercanda.." ucap Raja Riku.

"Yah, aku akan tetap bekerja keras. Cuma itu yang bisa kulakukan. Paling tidak, sampai hari di mana aku bisa menyerahkan posisiku pada Rebecca..."

"Apa kau yakin dengan itu? Aku masih ingat dengan si Scarlet yang keras kepala itu.."
"Hei bilang apa kau ini hah?"

Di dalam istana, para pelayan sedang menghias Rebecca.
"Ah, manis sekali, gaun yang anda pakai saat ini jelas lebih cantik daripada jubah perang.. Dan oh, aku sudah dengar soal ayah anda..."

"Eh?"

"Ternyata dia itu pangeran dari negeri yang jauh ya, dan ia memutuskan untuk pergi bersama Nona Scarlet, tapi kemudian Raja Riku tahu soal kematian Nona Scarlet dan..."

Yah, Raja Riku memang sudah berbohong pada para pelayan soal kebenaran tentang Rebecca, ia bilang itu semua keputusan Kyros.

Tak hanya para pelayan, para warga juga sudah diceritai soal kebohongan itu. Jadi di jalanan, tak heran Kinemon dan Kanjuurou mendengar cerita-cerita mereka.

"Pangeran? Dari negeri apa?"
"Entahlah, tapi kelihatannya negeri itu sedang dalam peperangan, tapi punya danau yang indah.. Lalu terjadilah cinta terlarang, dan Rebecca adalah hasilnya... Tapi sangat disayangkan, pangeran itu mati dalam perang, dan meninggalkan Nona Scarlet dan Nona Rebecca.."

"Hei! Tapi kudengar dia masih hidup dan tinggal di negeri ini?"
"Benarkah? Berarti garis keturunan kerajaan masih tetap utuh.."

Kinemon sebenarnya bingung saat mendengarnya, "Rumor aneh macam apa ini..."

Kemudian, "Oh! Itu obat-obatan Mansherry!!"

Tampak para angkatan laut membantu membagikan benda-benda bulat yang merupakan obat dari Putri Mansherry.

"Baguslah, hari ini juga mereka bekerja keras.." ucap Kanjuurou.

"Semuanya tolong mengantri dengan tertib ya.."
"Terima kasih!! Obat ini memang ajaib, dalam sekejap lukaku sembuh!!"

Memang, obat itu bisa menyembuhkan seseorang dalam sekejap. Seperti luka pada kepala seorang bapak-bapak, hanya dengan menempelkannya di sana, lukanya langsung hilang.

Kembali ke perkemahan Angkatan Laut..
"Ooh, jadi donasi yang kau maksud itu donasi darah untuk menggunakan kekuatan penyembuhmu ya..." ucap Sengoku. Dengan menggunakan donasi darah dari angkatan laut, Putri Mansherry bisa menciptakan obat-obatan itu.

"Kemampuan yang bagus sekali, Buah Heal Heal... Baiklah, aku juga akan membantu!" Sengoku menyerahkan tangannya utk diambil darahnya sambil tersenyum, "Darahku pasti bisa menyembuhkan paling tidak sepuluh orang!" ucapnya.

"Wow, anda murah hati sekali ya.." ucap Putri mansherry.
"Ahahaha, kau bikin aku malu saja, baik bagaimana kalau kusembuhkan 20 orang!?"

Di rumah Kyros, taman bunga...

"Hmmm, sepertinya ada rumor yang menyebar di kota tentang ayah dari Nona Rebecca yang merupakan pangeran dari negeri jauh..."

"Chweritha Mahhaam Abhaa Ithu" ucap Luffy tak jelas sambil makan, "Dan akhu sebbih sekhali sowal kebhergian Shabbo!! Khita jhuga harus chepat menhemwuwi Shanjwii aaamm!!" Luffy makan sambil marah, sedih, ngantuk..

"Kau itu marah, sedih, ngantuk, atau lapar sih!? Satu-satu dong jangan sekalian begitu!!" bentak Zoro.

Brakkkk!! Luffy menggeprak meja, "Ayah Rebecca itu si Prajurit!!!" bentaknya lalu tertidur..

"Mungkin dia masih belum sembuh benar..." ucap Usopp, "Kenapa tidak istirahat dengan baik saja sih!?"

"Akulah yang sebenarnya memulai rumor itu.." ucap Kyros. "Yang tahu kebenaran tentang Rebecca hanya keluarga Doflamingo dan keluarga kerajaan, para warga hanya tahu soal ibunya.. jadi aku memutuskan untuk membuat rumor itu sebelum mereka tahu kalau akulah ayahnya..."

"Kenapa?" Robin bingung.

"Aku punya masa lalu yang sangat gelap, jadi kurasa inilah pilihan yang terbaik..."

"Tidak!! Rebecca sudah tahu semuanya!!" bentak Luffy, sambil makan daging ayam.

"Aku sudah mengiriminya surat tentang ini, dan mungkin saat ini dia membenciku karena itu, tapi dia masih anak-anak.. Aku tak ingin mengorbankan masa depannya, Raja Riku juga sudah mengerti..."

Zoro dan Usopp curiga lalu melihat ke arah Luffy, ternyata mereka benar, "Ia tak memperhatikan sama sekali..."

Luffy tak peduli dan asyik makan.

Denden mushi Kyros tiba-tiba saja berbunyi, dan bersamaan dengan itu, Bhartolomeo muncul secara terburu-buru dan langsung membuka pintu. "Zooro senpaaaaii!!! Woaah!!!! Luffy senpai, kau sudah bangun!? Selamaaat pagi!!!!" teriaknya.

Sementara denden mushi Kyros, "Kapte.. Ah, maksudku Tuan Kyros!! Ini Leo!!"

"Uwooooo!!!" Bhartolomeo silau, "Kelima anggota Topi Jerami ada di sini!! Mereka terlalu menyilaukan untuk bisa kulihat!! Seperti Laser Beam yang dahsyat itu!! Sial kalau seperti ini bisa-bisa mataku terbakar!!"

"Bilang saja kau mau apa!!" bentak Zoro.

"Anu!! Mereka datang ke perkemahan Angkatan Laut!! Tempat ini sudah tak aman lagi!!" teriak Bhartolomeo, "Jendral Letnan Otsuru dan mantan Fleet Admiral Sengoku!!"

"Otsuru dan Sengoku!?" Franky kaget.

"Apa yang mereka lakukan di sini!? Kenapa tidak pulang saja!!" teriak Usopp.
"Sengoku..."

"Leo, ada apa kau menghubungiku!?"
"Ah!! Mereka, para angkatan laut mulai bergerak!!"
"Eh!?"

Ternyata waktu Tsuru melempar dadunya, yang muncul adalah enam mata. Jadi, itu berarti sudah waktunya untuk menangkap Luffy dan yang lainnya. "Ah, Dewa sudah memutuskannya!"

"Hah, sepertinya sekaranglah waktunya untuk menangkap Luffy dan kelompoknya, Trafalgar Law, dan penjahat yang bersembunyi di tempat mereka.."

Ia pun memberi perintah pada seluruh pasukannya.
"Tangkap mereka dan bawa kemari!!"
"Yaaaahh!!"

"Tapi Pak, kita tak punya izin untuk pergi ke istana!!"
"Tak masalah, aku yang akan bertanggung jawab!!"

"Baik Pak!!" para angkatan laut maju.

"Para angkatan laut menuju kemari!!" ucap Kyros.
"Gyaaaa!!!!" teriak Usopp.

"Kenapa takut? Kita sudah mempersiapkan rencana untuk melarikan diri, kan? Kita tinggal menunggu Luffy-dono baikan.." ucap Kinemon.

"Ya, itu benar!! Memang aneh kenapa mereka baru bergerak sekarang, sekarang yang kita butuhkan cuma kapal!!"

"Itulah masalahnya!! Kapalnya tidak ada!!"

Kyros lalu memberitahu Leo, "Leo, apa kau sudah melakukan apa yang kuperintahkan!?"

"Ya, tentu! Seperti yang anda perintahkan!! Nak burung, mereka juga menuju istana, para kesatria ada dalam bahaya!!"

"Awww!! Terima kasih sudah menghawatirkanku juga, orang kecil!!" Bhartolomeo tersipu, "Kelihatannya angkatan laut juga mengincar kami, pasti akan makin sulit untuk kabur.."

Angkatan laut mengepung istana, "Tangkap para bajak laut itu!!!"

Para warga kaget, "Eeh!? Lucy juga!?"

Kembali ke rumah Kyros, "Luffy-senpai, semuanya!! Ikuti aku, aku akan membawa kalian ke Pelabuhan Timur!! Kami semua sudah menunggu saat-saat ini, jadi kalian akan bisa langsung kabur saat waktunya tiba!!"

"Teman-teman yang lain sudah bersiap di posisi mereka, dan sudah ada kapal yang disediakan di Pelabuhan Timur!!"

Sai, Cavendish, dan yang lainnya, ternyata mereka sudah bersiap di posisi masing-masing.

"Oh, terima kasih ya, kami memang sedikit kerepotan gara-gara Sunny tidak ada.." ucap Franky.

"Tentu!! Kita adalah rekan yang harus saling membantu!!"

Dan akhirnya, para angkatan laut sampai dan mengepung rumah Kyros.
"Tangkap mereka!!!"

Di dalam, Luffy masih makan, "Kau sudah bisa berdiri, Bellamy?"
"Heh, sekarang aku bahkan sudah bisa lari.."
"Baguslah!!"

"Trafalgar, kenapa kau tidak membunuhku saja!? Sekarang aku jadi kehilangan kesempatan untuk mati!!" ucap Bellamy.

"Mugiwara-ya bilang kalau kau itu temannya, jadi aku membawamu kemari, kalau memang mau mati pergi saja dan lakukan sendiri!!"

"Berkat kemampuan orang kecil itu sekarang aku sudah pulih, jadi untuk apa aku mati di tangan para angkatan laut itu!?"

"Yah, kalau begitu pikirkan hal lain, bodoh!!"
"Jangan pikir aku akan berterima kasih karena ini!!"
"Eh!?"

"Ini bukan waktunya untuk berdebat, kita harus cepat!!"

Mereka pun kabur lewat pintu belakang.
"Sebelah sini!!"

"Tembak!!!" para angkatan laut mengejar dan menembakki mereka.
"Sial.."

"Kalau Fujitora sampai menangkap kita maka habislah sudah!! Jadi tetaplah bersama, jangan sampai terpisah!!"

Kemudian Luffy malah berhenti dan bersiap untuk melakukan sesuatu.
"Eh!? Luffy-senpai!?" Bhartolomeo dan yang lainnya terus berlari.

"Kurasa ada sesuatu yang harus kuselesaikan lebih dulu, kalian duluan saja.." Luffy kemudian menaruh jempolnya di mulut.

Di istana, "Eh!?" Rebecca kaget, "Luffy dan yang lainya..."
"Mereka dikejar angkatan laut!! Tapi mungkin mereka berhasil meloloskan diri.."

"Tidak, aku.. Aku belum berterima kasih pada Lucy!!" ucap Rebecca.

Kemudian di perkemahan angkatan laut, setelah sekian lama diam akhirnya Fujitora juga mulai bergerak. "Coba kita lihat apakah keberuntungan kalian masih ada atau tidak, izinkan aku untuk mengujinya..."

Admiral Fujitora mulai bergerak dan akan menguji keberuntungan Luffy. Apakah Luffy dan yang lainnya akan lolos? Kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 797


Chapter 796 END

My Partner Blog : Gemza
Situs download : Web Informasi

Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang One Piece dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.


Baca online One piece chapter 796
Download One piece chapter 796


Baca juga chapter One Piece yang lain disini

Post a Comment for "One Piece chapter 796 : Keputusan Prajurit"