Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

One Piece chapter 811 - Roko

One Piece chapter 811 versi teks bahasa Indonesia

Saya kira One Piece chapter 811 libur karena adanya hari Natal. Namun, ternyata tidak libur. Hanya agak terlambat rilisnya (mungkin juga karena saya yang terlambat mengetahui kalau One Piece chapter 811 telah dirilis. hahahaha...). Yups, tanpa perlu basa-basi lagi (kebanyakan basa-basi nanti malah bisa jadi basi) silahkan dibaca versi teks One Piece chapter 811 dengan judul "Roko" dibawah ini!!!!

Flashback, sepuluh hari yang lalu...

"Parah sekali... Siapa sangka negeri dihabisi oleh gas beracun ini..."
"Shulololololo!!" CC malah tertawa, "Daya hancurnya lebih kuat dari yang aku bayangkan..."

"Hm!?"

"Namanya gas KORO!! ini adalah kekuatan dari senjata pemusnah massal yang aku ciptakan!!" ucap Caesar sambil memasang senyuman bangga, bangga dengan senjata yang sudah ia ciptakan.

Tapi pada akhirnya hal itu malah membuat dirinya dihajar habis sampai babak belur.

One Piece 811

Penulis artikel : versiteks.com

"Kenapa malah aku yang dihajar!? Bukan... Aku... Yang menggunakannya!!!"
"Kalau saja kau tidak membuatnya pasti tidak akan ada korban!!" bentak Chopper, "Kau bisa menetralisirnya, kan!? Lakukan sekarang!!"

"Orang ini parah sekali..." ucap Sanji.

"Oi oi!! Jangan langsung memutuskan siapa yang jahat begitu dong..." ucap CC. "Suku Mink terkenal terhadap kemampuan bertarung mereka dan kebencian mereka terhadap manusia, sebaiknya kita segera pergi!! Siapa tahu setelah menyelamatkan mereka, kita malah berada di pihak yang salah!!"

Tak lama setelahnya, erupsi air terjadi. Seperti bahkan, air bahkan pun datang tiba-tiba. Chopper dan CC yang merupakan pengguna buah iblis berjuang mati-matian supaya bisa nyangkut di rantig pohon.

"Apa-apaan sebenarnya hjan ini!?" Sanji mengurus Chopper, kemudian...

"Gyaaahh!!!"
"Kyaaa!!!" terdengar suara teriakan.

"Ah!! Itu suara Nami-san!!" ucap Sanji.

Sebelum pergi menyusul Nami, Sanji pun mengancam CC. "Oke, dengar baik-baik, Caesar!! Sebelum aku kembali, sebaliknya kau segera hilangkan gas beracunmu itu dari kota ini!! Kalau tidak, entahlah, siapa tahu, bisa saja jantungmu ini kujadikan soup..."

"Oke-Oke dasar iblis!!!!" bentak CC.

Akhirnya Sanji pun menghampiri Nami. "Brook, tahan dia!!"

Itu adalah saat ketika Sanji menendang Sheepheads, "Diable Mouton Shot!!!"

"!!!"

Sheepshead dikalahkan, anak buahnya pun mundur. "Mundur!! Sheepshead-sama telah dikalahkan!!"

"T-Tapi bagaimana dengan samurainya!?"
"Bilang saja kalau sejak awal samurai itu memang tak ada di sini!!"

"B-Baik!!"

Di sisi Caesar, ia menggunakan kemampuannya untuk menetralisir gas beracur. "Teknik penetralisir gas KORO... Ngghhh!!! Tak kusangka mereka memaksaku untuk melakukan seperti ini!! ROKO!!!!"

Nama tekniknya adalah ROKO, CC menyebar semacam gas baik yang langsung menyebar dan melahap gas beracun itu.

Beberapa suku Mink yang sebelumnya benar-benar tak sadarkan diri jadi bisa bernafas lega, "Uhk.. Uhk!!"

"Bagus... berhasil dengan baik..." ucap Chopper. Ia lalu berteriak ke yang lain, "Semuanya!! Sebelah sini, cepat!!"

"Oh, itu Choppaemon!! Asal suaranya dari hutan bawah..."

Dan itulah yang terjadi waktu itu.

Nami dan yang lainnya pun menyusul ke kota dan melihat suku Mink yang tergeletak tak berdaya di sana.

"Ini... Parah sekali..." ucap Brook.
"Apa ini benar-benar ulah gas beracun Caesar?"

"Ya, negeri ini benar-benar hampir musnah sepenuhnya oleh orang-orang tadi..."
"Tapi hebat juga Caesar bisa mengurus gasnya yang masih tersisa..."

"Kalau mereka sampai bertindak sejauh ini, kemungkinan besar masih banyak di antara mereka yang bersembunyi di suatu tempat di pulau ini..." ucap Sanji. "Menurut si gas itu, suku Mink adalah suku yang benci manusia, kalau memang begitu, bisa-bisa kita menyesali apa yang sudah kita lakukan sekarang..."

"Kalian!!!!" Seseorang tiba-tiba saja melesat dari atas dan menyerang Nami menggunakan pedang. "Apa kalian temannya Jack juga!?"

Untungnya Nami sigap dan mampu menahan serangan itu dengan tongkatnya.

"Nami-san!!"

Sanji dan Brook langsung siaga. Akan tetapi, Nami malah menahan mereka. "Tahan!! Aku tidak kenapa-kenapa!!"

"Ukh....!!"

Penyerang itu ternyata Wanda. Dalam kondisi tubuh yang gemetar, masih terluka, ia memaksakan diri untuk menyerang Nami dan yang lainnya karena mengiram mereka musuh.

"Racunnya membuatnya lemah!!"

Wanda kembali mencoba untuk menyerang, namun dengan kondisinya yang sekarang, Nami mampu dengan mudah balik menyerang dan menahan tubuhnya dengan tongkatnya. Tapi, ternyata Wanda membawa bom di tangannya...

"Nami-san!! Perempuan itu membawa bom!!" teriak Sanji.
"Apa!?"

"Aku akan melenyapkan kaliam semua!!! Haah.. Akan kutunjak pada kalian... Kemarahan kami yang sudah kalian ciptakan!! Memangnya apa yang kau harapkan dari menyiksa mereka semua, hah!?"

"Orang yang kalian cari tidak ada di sini!! Ini adalah negeri berusia ratusan tahun!! Berapa banyak yang ingin kalian hancurkan sampai hati jahat kalian puas!?"

Nami dapat merasakan perasaan Wanda, ia tak mau menyakitinya...

Syukurnya gadis tupai waktu itu segera muncul dan berteriak Wanda, "Wanda-san!! Orang-orang itu menyelamatkanku!! Jack dan anak buahnya sudah pergi dari Pulau ini!!!"

"Tristan...?" ucap Wanda, nama gadis itu Tristan.

"Wanda... Orang-orang ini... Tak ada hubungannya dengan Jack!" ucap Pedro, masih dalam kondisi luka.

"Lalu alasan kenapa gas beracunnya menghilang... Itu arena sihir mereka.."
"Ah... Pedro!? Kalau dipikir-pikir, gas beracunnya memang menghilang..."

"Apa yang kalian lakukan!?" jerit Chopper, "24 jam sudah berlalu semenjak gas beracun ini menyebar!! Kalau sampai lewat 48 jam hal ini tidak ditangani, mustahil untuk bisa mengobatinya lagi!! Kita tak boleh membuang waktu sedetik pun!! Kita harus menyelamatkan semua orang di kota ini!! Di mana rumah sakit kalian!? Aku tak punya obat yang cukup untuk mereka semua, aku butuh bantuan kalian!! Aku dokter, kumohon bantu aku!!"

Wanda pun menangis, "A-Apa kalian... Benar-benar akan menolong kami? Kupikir kami semua... Sudah pasti mati..."

"Kami tak akan mengabaikan seorang pun dari kalian.." ucap Nami.

Mereka pun bergegas untuk menolong suku Mink.

CC membantu Chopper meramu obat, sementara Sanji membantu mengangkat tubuh suku Mink yang tak sadarkan diri menuju tempat pengobatan. Di sana, Chopper menyuntikan obat yang sudah diramu sebelumnya, dibantu oleh gadis tupai itu.

Sanji juga membantu mengobati Nekomamushi, yang masih terikat di papan penyiksaan dalam kondisi kritis.

Suku Mink yang selama ini bersembunyi di benteng pun mulai berani menunjukkan diri mereka.


Nami juga akhirnya bertemu dengan Beppo dan yang lainnya, yang juga sama-sama terluka parah.

Tak lama, suku Mink pun berhasil dibati, menerima perawatan medis.

"Meski pun kami cuma orang asing bagi kalian, tapi kalian menolong kami semua tanpa ada yang tersisa..." ucap Wanda, ia terharu dan flashback pun berakhir.

"Kami tak akan pernah melupakan kebaikan kalian, suatu hari nanti kami pasti akan membayarnya!!" Wanda menjilati tubuh Nami.

"T-Tidak perlu seperti itu..." ucap Nami.

"Huwaaaaaa!!!" Mendengar cerita itu Franky pun ikut menangis terharu, "Kalian semua baiagaikan Minkatarians!! Sungguh suatu kebanggaan aku menjadi bagian dari Kelompok Topi Jerami!!!"

"Jadi seperti itu ya, pantas saja kami disambut dengan sangat baik..." ucap Usopp.
"Hah, si Jack itu tak bisa diampuni!! Aku berjanji suatu hari nanti akan menghajarnya dan si Kaidou itu!!"

"Tapi, berita kematiannya kan..."
"Aku tak bisa mempercayai berita itu sepenuhnya..." ucap Wanda, "Apalagi setelah melihat bagaimana kuatnya orang itu..."

"Apa kalia mau tetap tinggal dan ngobrol di sini?" tanya Chopper.
"Hmm? Apa kau mau pergi ke suatu tempat, Chopper?"

"Yah, sudah malam, jadi kurasa aku harus mengunjungi Penguasa Malam Nekomamushi dan Guardian di Hutan Paus, waktunya checkup..." ucap Chopper.

"Kalau begitu, ayo pergi meggunakan Buaya..."ucap Wanda.
"Ngomong-ngomong, Wanda... Bukannya sudah waktunya bagimu untuk tidur juga?"

"Aku ini burung penguasa..." ucap Wanda, semacam istilah untuk posisi tertentu, bukan burung beneran. "Tugasku ada di siang dan malah hari... Berada di kedua sisi penguasa, aku juga satu dari sedikit orang yang dapat hidup sesukanya siang atau malam. Aku juga harus melaporkan kalau Duke Inuarashi baik-baik saja... Meski kurasa hal ini akan dianggap sebagai informasi yang tidak perlu..."

"Nekomamushi!! Aku ingin menemuinya!!" ucap Luffy.
"Master Nekomamushi! Aku juga lumayan menyukainya, biar aku temani ke sana!" ucap Brook.

Mereka pun pergi dengan menaiki dua buaya kaki panjang khas Zou.

"Malam ini Purnama, tapi kelihatannya awan menutupinya, kita beruntung..."

"Maaf jadi harus membawa-bawamu juga, Carrot..." ucap Usopp.
"Tak apa, aku juga burung penguasa..."

Buaya yang satu dikendalikan oleh Carrot, satunya lagi oleh Wanda.

"Hati-hati ya..." ucap penjaga benteng setelah mereka pergi.

"Hmm, jadi, Wanda, berdasarkan apa yang sudah kau ceritakan..."
"Ya, si alis keriting dan si gas itu belum menghilang dalam ceritamu..."

Jreng...
Brook tiba-tiba memetik gitarnya, "Kejadian itu... Sejujurnya, kami bahkan belum memberitahu sebagian besar penduduk negeri ini apa yang sebenarnya terjadi. Negeri mereka baru saja hampir dihancurkan, kami tak mau membuat mereka khawatir lagi..."

"Kejadiannya cukup rahasia, kejadian dua hari yang lalu..." ucap Brook, masih lanjut bercerita sambil memetik gitarnya. "Dengar baik-baik kisah yang akan kuceritakan ini, bisa jadi kalau Sanji... tidak akan kembali lagi ke kelompok ini..."

"EEeeeh!?" Luffy kaget.

"Tapi di suratnya Sanji bilang dia akan kembali!!" teriak Luffy.
"Makanya tadi kubilang situasinya serius!!!" bentak Nami.

"Pulau ini dikenal sebagai pulau bayangan karena pulaunya sendiri adalah makhluk hidup, log pose tidak akan menunjuk ke arahnya. Normalnya, pulau ini mustahil untuk ditemukan, tapi, perhitungan kami salah..." ucap Nami. "Meski pun kami berhasil kabur dari kapal musuh..."

Flashback saat Sunny dikejar Kapal Big Mom, "Kalian, pergilah ke Zou duluan!!" pesan Luffy waktu lewat Den Den Mushi.

Siapa sangka, musuh juga mendengarnya.

"Kita sudah membiarkan mereka mengetahui tujuan kita..." ucap Brook. "Apalagi di Kapal mereka, ternyata ada penduduk asli pulau bayangan ini! Dengan kata lain, dua hari yang lalu Kapal Big Mom datang ke sini..."

"Kita sudah sampai tak ada masalah!!"
"Kami berdua saja sudah cukup..."

Pekom si manusia singa memimpin kapal itu. Ia menghubungi Big Mom lewat Den Den Mushi, "Serahkan saja masalah ini padaku, Mama!! Zou adalah kampung halamanku!!"

Apakah menghilangnya Sanji berkaitan dengan salah satu Yonkou? Kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 812.

Chapter 811 END

My Partner Blog : Gemza
Situs download : Web Informasi

Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang One Piece dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.


Baca online One piece chapter 811
Download One piece chapter 811


Baca juga chapter One Piece yang lain disini

Post a Comment for "One Piece chapter 811 - Roko"