Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

One Piece chapter 818 - Dalam hutan paus

One Piece chapter 818 versi teks bahasa Indonesia

Gambar cover One Piece chapter 818 adalah kelanjutan cerita kecil tentang laki-laki seharga 500 juta belly volume sebelas. Dari dek dunia, cerita kecil kali ini tentang pulau putih Baltigo di Grandline yaitu sebuah pulau yang dijadikan sebagai markas Pasukan Revolusioner yang dipimpin oleh ayah Luffy, Monkey D. Dragon. Dragon merupakan anak dari pahlawan Angkatan Laut legendaris Monkey D. Garp (mantan Wakil Laksamana Angkatan Laut) dan ayah dari Monkey D. Luffy. Poster buronan terbaru dari Luffy setelah mengalahakan Doflamingo telah sampai di tempat ayahnya. Tampak dalam gambar yaitu Dragon, Koala dan Sabo sedang berada di suatu balkon. Dragon menyangga dagunya menggunakan tangan kiri seperti orang yang sedang berfikir. Disini, Dragon tidak terlihat sangar. Namun, terlihat seperti orang biasa dengan ekpresi yang cukup aneh (tidak tersenyum melihat poster buronan anaknya). Sementara itu, Koala memegang beberapa poster buronan dari kru Mugiwara dan membaliknya satu per satu. Di samping Koala, Sabo duduk di atas pagar balkon dan tertawa gembira melihat poster buronan adik angkatnya, Luffy.

Yups, silahkan disimak kelanjutan cerita petualangan Luffy dkk di One Piece chapter 818. Selamat membaca.

Cover one piece 818

Penulis artikel : versiteks.com

Semangat Luffy dkk setelah melihat ninja asli secara langsung, mereka masih terus berlanjut. Luffy menaiki kepala Raizou, sementara Usopp berdiri di depan sambil memeragakan gerakan tangan rapalan ninjutsu. Chopper lebih parah lagi, ia memeragakan aksi berdiri terbalik bagai kelelawar, dengan mengaitkan kakinya di bibir bawah Raizou. Hahahahaha

"Nin Nin Nin!!"

"Nin Nin Nin Nin, Diam!!!!" teriak Raizou.
"Ninjutsu yang tadi itu cuma kebetulan!! Begitulah!!"

"Kebetulan!? Padahal kau menunjukannya pada kami secara sengaja..." ucap Luffy.

"Eh? Kalian bertiga menangis?" Chopper baru sadar. Raizou berdiri di sebelah Kinemon dan Kanjuurou, mereka bertiga berdiri di atas pohon paus dan melihat ke arah kota sambil meneteskan air mata.

"Omong kosong!!" ucap Kanjuurou.
"Ksatria dari Wano tak mungkin menangis!!" ucap Kinemon.

"Hanya saja..." ucap Raizou, "Saat diriku yang rendah ini sampai di sini, kondisinya tak seperti ini!! Kota dan sungainya begitu indah, kota dipenuhi oleh semangat hidup sehari-hari warganya!! Negeri ini hidup!! Tapi Suku Minks harus menanggung semua kekacauan ini...!!"

"Diriku yang rendah ini..." ucap Raizou lagi, "Aku akan menerima konsekuensinya dengan senang hati!! Maafkan aku!!"

Tetesan air dari mata Raizou mengalir semakin deras.
"Maafkan aku!!"

Luffy dan dua temannya terdiam sambil tersenyum.

Setelahnya, Nekomamushi tiba-tiba memanggil dari kejauhan, "Hei, kalian semua!! Proses dechiper batu itu sudah selesai!! Masuklah ke dalam paus!!"

Tampaknya Robin sudah selesai menerjemahkan tulisan pada Poneglyph merah itu. Luffy dan yang lain pun masuk kembali ke dalam pohon paus.

Semua telah berkumpul. Kelompok Topi Jerami (tanpa Sanji), Law, trio pendekar (tambah Momonosuke), lalu dua pemimpin Zou, Duke Inuarashi dan Master Nekomamushi.

"Bagaimana, Nami?" ucap Robin.

Nami membaca lembaran kertas hasil terjemahan Robin, "Apa benar Poneglyphnya mengatakan ini? Ini lebih seperti peta!! Kelihatannya ini akan membawa kita pada suatu tempat!!"

"Hutan paus dianggap suci karena ini.." ucap Nekomamushi. "Dan kami ada di sini untuk melindungina.."

"Batu merah ini dikenal sebagai Poneglyph Jalan, yang akan membawa kita menuju ahir dari Grand Line. Tempat yang menjadi tujuan bajak laut hebat di seluruh dunia..." ucap Inuarashi.

"Eh!?"

"Jangan-jangan..." Robin kaget, "Ini merupakan penunjuk jalan menuju Pulau Raftel!?"

"Tepat sekali!!" ucap Inuarashi. "Tapi..."

Luffy dan teman-temannya pun langsung syok.

"Raftel...!?" mereka menjerit kaget. Bahkan Robin pun ikut menganga, cuma Law dan Zoro yang tetap memasang ekspresi muka dingin.

"Itulah tujuan akhir kita, untuk menjadi Raja Bajak Laut yang sesungguhnya!!!"
"Apa benar batu ini akan menunjukkan pada kita jalan menuju Raftel!!??"

Luffy tampak begitu antusias.

"Sabar dulu, jangan terburu-buru begitu, kubilang ada tapinya..." ucap Inuarashi. "Di dunia ini, terdapat empat Poneglyph Jalan!!"

"!?"

"Apa!? Ada empat Raftel!?" jerit Luffy.
Plakk!! Usopp menamparnya, "Jangan bodoh!! Tungguh sampai dia selesai menjelaskan!!"

"Terdapat lokasi yang ditulis dalam batu ini, tapi itu bukanlah lokasi Raftel. Begitu pula dengan tiga Poneglyph Jalan lainnya." ucap Inuarashi. "Kalau kalian bisa menemukan keempat lokasi ini, kemudian menghubungkannya di peta, maka di pusat pertemuannyalah..."

Luffy dan yang lainnya mendengarkan secara seksama sementara Inuarashi melanjutkan penjelasannya dengan suara lantang, "Pulau yang paling dicari-cari oleh Bajak Laut... Pulau Legendaris, Raftel!!!"

"Jadi begitu ya!!" Luffy tampak semangin bersemangat. "Mari kita lihat apa itu benar ada di sana atau tidak!! One Piece!!" ucapnya.

Brook dan Franky ikut bersorak.

"Akhirnya kita mendapat petunjuk pertama kita!!" seru Luffy lagi. "Pertama-tama aku akan pergi dan mencari Sanji terlebih dahulu!!"

"Kau pikir gampang hah dunia ini luas tahu!!!" bentak Usopp.

"Kalau kau pergi bersama Pekoms menuju Pulau Kue, mungkin itu bisa..." ucap Nekomamushi. "Saat ini, di antara keempat Poneglyph, hanya satu yang lokasinya masih belum diketahui. Yang satu ada di sini, lalu dua lagi dimiliki oleh dua bajak laut yang berbeda..."

"Bajak laut!?" ucap Law.

"Yonkou Big Mom dan Yonkou Hyakujuu no Kaidou!!!!" jelas Nekomamushi.

"Masing-masing dari mereka memilikinya satu..."
"Eeeh!?"

"Begitu ya!? Kalau begitu ayo kita ambil!!" teriak Luffy santai.

"Duuuh, kenapa harus seperti ini terus..." Nami jadi pusing.
"Pada akhirnya kita juga tetap harus menghajar mereka, kan!?" ucap Luffy.

"Jangan mengatakannya semudah itu!!" teriak Usopp, "Sampai saat ini aku tidak mengatakan apa-apa karena kupikir waktunya tak akan secepat ini... Tapi kalau jadinya seperti ini, yah... Aku gemetar!!"

"Sebenarnya kalian tak perlu sampai mencurinya.." ucap Nekomamushi. "Kalian bisa saja membuat gyotaku, atau salinannya. Mana ada orang bodoh yang mau mencuri benda besar seperti ini..."

"Oh!! Masuk akal juga!!" ucap Usopp, "Kita bisa menyusup lalu membuat salinannya!! Kemudian Luffy bisa pergi ke Raftel dan menjadi Raja Bajak Laut!!"

Mendengar rencana Usopp Luffy malah memasang tampang penolakan.

"Ada apa sih kau ini!?" Usopp membentak Luffy, "Apa kau mau perang untuk membuktikan keberanianmu, hah!?"

"Sebenarnya yang kukhawatirkan itu kau, Nico Robin..." ucap Nekomamushi. "Orang-orang yang tertarik dengan Abad Kekosongan mengkoleksi salinannya, tapi tak ada yang bisa menerjemahkan maksudnya. Kalau mereka ingin bisa membacanya, para bajak laut kuat pasti akan mengincarmu..."

"Robin mau diculik!?"

"Tak masalah, aku punya teman-teman bajak laut kuat yang siap melindungiku." ucap Robin sambil tersenyum.

"Heh heh... Bajak laut kuat... Penggambaran yang bagus, aku pasti akan menghajar mereka!!" ucap Luffy dengan wajah tersipu.

"Y-Yah... Kalau kau bilang begitu... Hocha Hocha..." Chopper ikut tersipu.
"Aku pasti akan melindungimu!!" jerit Usopp.
"Kalau ada yang berani menyentuhmu, akan kurampas nyawa dan uang mereka!!" ucap Nami.

"Haha, kau memiliki rekan-rekan yang baik, Robin..." ucap Nekomamushi.

"Ngomong-ngomong..." Robin bertanya pada Nekomamushi, "Kenapa kalian bisa tahu banyak tentang Poneglyph?"

"Yah, pertama-tama... Raja kami Yang Mulia Oden Kouzuki memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap batu ini, jadi..."

Nekomamushi melirik Inuarashi, "Tak apa kan kalau kita menceritakannya pada mereka, Inuarashi?"

Inuarashi lalu melirik Momonosuke, karena bagaimana pun bocah mesum penerus tahta itulah yang berhak memutuskan.

"Aku tidak keberatan, aku percaya pada mereka. Beri tahu saja!" ucap Momonosuke.

"Apa maksudmu aku tidak keberatan? Berlagak sok bangsawan lagi ya??" Luffy menyentil-nyentil pipi Momo.

"A-Aku memang bangsawan, dasar bodoh!!!"

"Klan Kouzuki dari Wano dikenal sebagai ahli pengerajin batu..." ucap Nekomamushi.
"Saat ini kami memiliki keahlian paling baik dalam bidang tersebut..."

"Pengerajin batu!?"

"Ya, delapan ratus tahun yang lalu, Klan Kouzuki membentuk batu yang tak bisa hancur untuk menulis kalimat-kalimat paling berharga di seluruh dunia. Itulah yang disebut sebagai Poneglyph."

"Eeeehh!?" Luffy dan yang lainnya kaget.

"Klan Kouzukilah yang membuat Poneglyph!?" ucap Robin.

"Jadi yang membuat batu yang dicari-cari Robin selama ini kau ya?" ucap Lufy sambil menunjuk Momonosuke.

"Bukan aku, tapi para leluhurku!!" ucap Momo.

"Jadi apa kalian tahu tulisan yang ada di dalamnya itu apa?" tanya Luffy pada ketiga pendekar.
"Hal itu tak diberitahukan pada generasi kami.." ucap Kanjuurou.
"Kalau kau bisa membacanya, kau akan tahu arti yang sesungguhnya.." ucap Kinemon.

"Cara untuk menerjemahkan dan menulis tulisan kuno itu adalah warisan keluarga yang sangat berharga, tapi sayangnya..." ucap Raizou, "Warisa itu berakhir sampai generasi Yang Mulia Oden, sebelum sempat diwariskan pada Yang Mulia Momonosuke."

"Berakhir? Itu artinya..."

"Benar... Yang Mulia Oden... Wano..."

Kinemon ingin menjelaskannya tapi ia seolah tak mampu. Kenangan itu begitu buruk untuk diceritakan. "Tidak..."

Kenangan yang begitu menyayat hati.
"Rebus saja dia, haha!! Dia itu cuma seonggok oden!!"

Oden juga merupakan nama salah satu makanan khas Jepang.

Momonosuke menangis, begitu pula dengan Kinemon dan pendekar lainnya, termasuk Nekomamushi dan Inuarashi.

"Sudah cukup!!" ucap Luffy, "Tak perlu menceritakan kembali kenangan pahit kalian!!"

Tapi pada akhirnya Kinemon dan dua pendekar lainnya berlutut dan meneriakannya, "Yang Mulia Oden dieksekusi oleh Shogon Wano yang sekaligus merupakan Bajak Laut, Hyakujuu no Kaidou!!!"

"Eeeh!?"

"Kaidou!!??"
"Dia menyelamatkan kami semua dengan mengorbankan dirinya sendiri!!"

Law kaget, "Kaidou...!?"
"Bajak Laut Yonkou, Hyakujuu no Kaidou... Saat ini dialah... Wano Kuni..."

"Kalau kalian tak mau menjawabnya, ya sudah tak apa, tapi," ucap Zoro, "kenapa dia mengeksekusinya? Apa karena itu juga kalian semua dikejar?"

"Kalau disebut sebagai dosa, ini memang dosa besar.." ucap Kinemon, "Kaidou menginginkan informasi dari kami. Yang Mulia Oden Kousuki... Ikut berlabuh di Raftel bersama Raja Bajak Laut Gol D Roger dan melihat Rahasia Dunia!!!"

"Apaaa!?"


Fakta mengejutkan yang dipaparkan oleh Nekomamushi bahwa klan Kouzuki dari Wano-Kuni merupakan klan yang membuat batu Poneglyph. Seharusnya klan Kouzuki bisa membaca, menulis dan menerjemahkan tulisan Poneglyph dan warisan tersebut diturunkan kepada Momonosuke. Namun sayangnya hal itu berhenti karena yang mulia Oden Jozuki-sama (ayah Momonosuke) telah dibunuh oleh Shogun atau samurai dari Wano-kuni dan bajak laut Kaidou the beast. Kaidou menginginkan informasi tentang Poneglyph, apakah Kaidou juga ingin menjadi raja bajak laut dan mendapatkan harta karun terbesar One Piece? Kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 819.

Chapter 818 END

My Partner Blog : Gemza, Versi teks, Mangaku
Situs download : Web Informasi

Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang One Piece dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.


Baca online One piece chapter 818
Download One piece chapter 818


Baca juga chapter One Piece yang lain disini

Post a Comment for "One Piece chapter 818 - Dalam hutan paus"