One Piece chapter 802 : Zou
One Piece chapter 802 versi teks bahasa Indonesia
One Piece chapter 802 telah dirilis. Seperti biasanya, admin menuliskan ceritanya dalam bentuk versi teks dan menyediakan file RAR untuk sobat yang ingin mendowload. Dalam cerita sebelumnya (One Piece 801), Ternyata CP0 atau Chiper Pol Aegis Zero adalah Spandam dan Rob Lucci. Mereka melaporkan kejadian di Dressrosa melalui Denden Mushi. Entah apa yang sebenarnya terjadi kenapa Spandam dan Rob Lucci menjadi CP0. Padahal dulunya adalah CP9 pada waktu kejadian di Water Seven dan Enies Lobby. Setelah kekalahan CP9 di Enies Lobby, anggota CP9 dalam cerita kecil di cover, Kaku, Blueno, Califa dan yang lain melarikan Rob Lucci dan membawanya ke rumah sakit. Setelah Rob Lucci siuman, datang sekelompok bajak laut Candy di st. Poplar. Cp9 turun tangan dan mengalahakan bajak laut tersebut. Setelah itu mereka pergi ke suatu pulau dan mengajari anak-anak. Seperti apa kelanjutan kisahnya, mari simak cerita One Piece di chapter 802.
Hujan batu berjatuhan dari atas kapal Bhartolomeo.
"Ukurannya besar sekali, berhati-hatilah!!" ucap Robin.
"Batu!!! Ukurannya sebesar kepala manusia!!"
"Whoah!!! Mereka melubangi kapalnya!!!"
"Luffy-senpai, masuklah ke dalam kapal!!" pinta Bhartolomeo.
"Mana mungkin!? Aku akan ikut membantu!!" ucap Luffy.
"Ke mana kita harus pergi!?" tanya Franky, "Mana navigator kalian!?"
"Ah.. kami tak punya navigator..." ucap Bhartolomeo sambil tersenyum. "Sebenarnya kami ini preman darat..."
"Kita ini di Dunia Baru oi!!!" jerit Usopp. Bisa-bisanya mereka bertahan sampai ke Dunia Baru tanpa navigator seperti itu.
Di sisi Gambia, salah satu anak buah Bhartolomeo, tampak ia sedang menelpon seseorang. "Hallo!? Nenek!! Aku Gambia, saat ini sedang hujan es..."
"Yah, kami selalu menelpon rumah tiap kali ada masalah..." ucap Bhartolomeo.
"Ooh!! Jadi kalian punya seseorang di rumah yang tahu banyak soal lautan!? Kalau begitu cepatlah!!" ucap Usopp.
"Oh sekarang aku paham!!" ucap Gambia setelah menerima saran dari nenek. Ia lalu memberitahukannya pada para anak buah kapal, "Kalian tahu bagian deck ini yang lemnya susah sekali menempel!?"
"Oh, iya yang itu!!"
"Nenek bilang kumpulkan hujan batu esnya, bungkus menggunakan kain lalu tekankah ke lemnya..."
"Oh! Ternyata caranya mudah..."
"Kita tak butuh saran seperti itu woi!!!!" jerit Usopp.
Bletakkk!!! Hujan batu es menghantam kepala anak buah Bhartolomeo.
"Kau lihat kan!!! Sudah terlambat!!!" ucap Usopp.
"Nenek juga bilang kalau kepala benjol kasih gula saja!"
"Sudah cukup oi!!!!!" Usopp makin menjerit.
"Ah tidak kapalnya akan tenggelam!! Nami, tolong kami!!!" teriak Luffy.
"Setelah semua diskusi itu, kita sudah memilih kapal yang salah!!" ucap Usopp.
"Yah, kita harus melakukan sesuatu untuk diri kita.." ucap Zoro.
"Orang-orang ini serius tidak sih.." ucap Law.
"Kalau saja kita punya peralatan Sunny..." ucap Franky.
Robin justru senyum-senyum saja, "Ramai sekali..."
"Baiklah, kenapa tak pakai barriermu saja?" tanya Zoro.
"Tapi nenek bilang... Dewa akan menghukum kita kalau melakan kehendak alam..."
"Kembali saja ke darat kalau kau takut!!!" bentak Zoro.
Bhartolomeo malah menangis sambil mencakupnya tangannya, "Kita akan selamat di dalam lindungan kru Topi Jerami!! Dewa pun tak bisa menghentikan mereka!!!"
"Kalian bisa bertahan sampai sejauh ini!?" Luffy dkk heran.
Lalu ketika badai ombak menggulung-gulung kapal mereka, kadal laut raksasa muncul. Bencana seolah tak ada hentinya di lautan Dunia Baru.
Sementara itu, di Markas Besar Angkatan Laut...
"Pak, Bajak Laut AO yang sebelumnya berada di bawah bendera bajak laut Shirohige telah dihabisi!!"
"Apa? Ulah dia lagi?"
"Ya Pak, ini ulah Shichibukai, Edward Weeble!!"
"Sudah berapa banyak aliansi bajak laut yang sudah ia habisi?" tanya Admiral yang menerima laporan itu, Kizaru.
"16, pak!! Dan seperti biasa seisi kota juga ia habisi!! Jumlah korban mencapai 600 jiwa!! Dia selalu membawa kehancuran ke mana pun dia pergi. Dan mohon maaf karena sudah menanyakan ini, apakah dia masih layak dijadikan sebagai Shichibukai?"
"Oh mau bagaimana lagi.."
"Tentu, menjadi darah daging Shirohige memang gelar yang penting, dan dia juga kuat, tapi ada banyak yang meragukan kebenarannya..."
"Yah, benar atau tidaknya itu bukan urusan kita.." ucap Kizaru. "Satu hal yang pasti, dia adalah bajak laut... yang kekuatannya harus ditakuti. Ini seperti melihat kembali versi muda dari Shirohige... Yah, paling tidak dalam hal kekuatan..."
Di kota yang dimaksud, tampak sesosok pria besar dengan senjata mirip milik Shirohige telah berdiri di antara komplotan bajak laut yang sudah ia habisi.
"Sudah cukup dengan orang-orang bodoh ini!!" ucapnya. "Omong kosong seperti, Oh, anak Shirohige adalah kru bajak lautnya... omong kosong seperti itu, tanya saja pada mamaku!!! Dia akan memberitahu kalian kalau akulah anaknya Shirohige!!!!"
Ialah Shichibukai, orang yang mengaku sebagai putra Shirohige, Edward Weeble, dengan harga buronan 480 juta Berry sebelum menjadi Shichibukai.
"Tentu saja, putraku... Jangan pedulikan orang-orang bodoh itu yang main keluarga-keluargaan dengan ayahmu. Bagaimanapun kaulah darah dan daging lelaki yang pernah dikenal sebagai bajak laut terkuat! Kaulah putra dari Shirohige!! Dan aku... Perempuan yang dicintainya!!"
Seorang wanita kecil keriput muncul dan mengaku sebagai orang yang dicintai Shirohige, Miss Bucking.
"Coba lihat ini!!" Miss Bucking menunjukkan selembar foto pada anaknya.
"Uh? Mama, apa itu cermin?"
"Bukan!! Itu foto Shirohige!!"
"Waa!! Kupikir itu cermin!!"
"Jadi kalau kalian begitu mirip seperti ini, tak salah lagi kalau dia itu ayahmu, kan!?"
"Oh, kau benar, Mama!!! Maaf!!"
"Baiklah, putraku... Mama tidak marah... Karena mama mencintaimu!!"
"Oooh, Mama!!!"
"Baik, sekarang katakan apa yang akan kita lakukan selanjutnya!!"
"Uuh... Aku lupa..." ucap Weeble.
"Kita harus menemukan Marco si Phoenix dan menghabisi semua anggota Shirohige, itulah yang harus kau lakukan!!" ucap mamanya, Miss Bucking. "Ayahmu, Newgate pasti meninggalkan sesuatu yang berharga untukmu, dan kita tak boleh membiarkan anak-anaknya yang palsu itu mengambilnya darimu!!"
"Ooh, iya, iya... Tapi aku lebih tertarik untuk balas dendam pada Kurohige yang sudah membunuh Papa..." ucap Weeble. "Aku akan menghancurkannya sampai berkeping-keping!!! Tak akan kubiarkan dia lolos!!!"
"Oh anak yang polos, sekarang ini balas dendam tidaklah penting!! Kau tak akan mendapat satu Berry pun kalau melakukannya!! Yang penting sekarang adalah uang!! Itulah yang harus kau cari!!"
Burung pembawa koran kemudian lewat dan menjatuhkan koran ke Miss Bucking. Perempuan itu pun membacanya.
"Hmmm!?" Miss Bucking kaget.
"Ada apa, Mama??"
"Doflamingo sudah dikalahkan!! Bukankah ini anak itu!? Cucunya Garp!? Dia adalah anak yang dilindungi oleh Marco ketika perang..."
"Kalau begitu mungkin dia tahu sesuatu tentang Marco... Haruskah kita pergi untuk mencari informasi darinya?"
Satu minggu kemudian, di atas kapal Going Luffy-senpai...
(Sepertinya maksudnya satu minggu setelah Bucking membaca koran itu, jadi satu minggu setelah berita kekalahan Doflamingo menyebar)
"Kabut ini tebal sekali, aku tak bisa melihat apa pun!!"
Kapal mereka masuk ke dalam kabut asap yang sangat tebal.
Kru Bhartolomeo mabok laut dan muntah.
"Hei!! Bajak laut macam apa yang mabok laut hah!?" bentak Zoro.
"Kata nenek... Kita harus... mengunyah permen karet..."
"Jadi yang waktu itu bukan lem tapi permen karet!?"
"Hahaha!!" Luffy tertawa.
"Boss... Ada sesuatu... Di arah jam 2..." ucap kru kapal Bhartolomeo sambil mabok laut.
"A-Apa...." Bhartolomeo juga mabok laut.
"Entah.... Kabutnya begitu tebal... Tapi seperti gunung atau.... Semacam monster raksasa, uukhh..."
"Itu tak mungkin.. keduanya!!"
"Tapi... gunung itu baru saja bergerak...."
"Apa jangan-jangan itu cuma efek mabok laut?? Uuuhkk..."
"Ooh!! Kalau itu memang gunung yang bisa bergerak, aku mau mengeceknya!!" ucap Luffy.
Usopp langsung menahannya, "Berhenti!!! Kita harus mencari tahu bagaimana cara keluar dari kabut ini dulu!!! Kita bisa hancur kalau menabrak gunung atau semacamnya!!!"
"Tunggu, God.." ucap Law..
"God???" Usopp tersipu saat Law memanggilnya God, "Berhenti menyanjungku begitu... Bountyku 200 juta kau bilang? Ooh..."
Franky menatap Usopp dengan tatapan yang mengerikan.
"Admiral pasti akan mengejarmu.." ucap Law. "Lihat, vivre cardnya menunjuk ke arah sana.." Law kemudian menunjukkan vivre card rekan-rekannya.
"Oh, benar!! Apa itu artinya rekan-rekanmu ada di sana??"
"Aku pernah dengar soal pulau yang dilindungi oleh kabut tebal dan arus kuat yang membuatnya sulit untuk dimasuki..."
"Anginnya juga bergerak ke arah sebaliknya!! Cepat gulung layarnya, kita akan mendayung!!" ucap Franky.
"B-Baik, pak!!" ucap kru Bhartolomeo, masih mabok laut.
Robin melihat Usopp yang sedang murung dan termenung, "Kelihatannya kau pucat? Mau permen karet?"
"Tidak... Kupikir aku harus lari dari kenyataan... Itu saja..."
Yah, sepertinya Usopp sadar kalau dengan buronan yang besar maka akan makin besar pula orang-orang yang mengincar kepalanya.
"Hah!?" Kapal mereka akhirnya sampai.
"Tunggu, apa kita sudah sampai di Zou!"
"Tapi ini aneh, kan!?" ucap Bhartolomeo.
"Ini buruk!! Kita harus kembali!!" ucap Usopp.
"Tidak, memang inilah tujuan kita.." ucap Law.
"Tra-Guy... Ini...."
"Ini itu gajah, Kan!?"
Ternyata bukan gunung, melainkan seekor gajah raksasa seukuran pulau.
"Eeeeeeeehh!!!!!???"
"Gyaaaaaaaa!!!!!"
"Yah, Zou itu pulau yang ada di punggung gajah, karena itu namanya Zou.." jelas Law.
"Eeeh!? Dan gajahnya hidup!?"
"Pulau yang tak pernah diam di satu tempat dan terus bergerak, karena itu log pose tak bisa mengarah padanya. Ini juga pertama kalinya aku ke sini.." ucap Law.
"Hmm, mungkin di kaki hitam dan yang lainnya sudah sampai di sana.."
"Jadi selama ini kita menuju gajah yang bergerak?"
"Jadi ini Zou!? Dunia luar memang menyimpan banyak keanehan!!" ucap Kinemon. "Kuharap Momonosuke baik-baik saja!"
"Hei, kudengar di sana ada suku yang membenci manusia..." ucap Kanjuurou.
"Yah, mereka adalah Suku Mink.." ucap Law. "Mereka sudah tinggal di Zou, terisolasi dari dari dunia luar selama 1000 tahun..."
"1000 tahun!? Di punggung gajah itu!?"
"Jadi... Gajah itu sudah hidup selama 1000 tahun!?"
"Serius itu gajah!?"
Musuh seperti apa kali ini yang akan dihadapi oleh Luffy dkk?
Kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 803.
Chapter 802 END
My Partner Blog : Gemza
Situs download : Web Informasi
Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang One Piece dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.
Baca online One piece chapter 802
Download One piece chapter 802
Baca juga chapter One Piece yang lain disini
One Piece chapter 802 telah dirilis. Seperti biasanya, admin menuliskan ceritanya dalam bentuk versi teks dan menyediakan file RAR untuk sobat yang ingin mendowload. Dalam cerita sebelumnya (One Piece 801), Ternyata CP0 atau Chiper Pol Aegis Zero adalah Spandam dan Rob Lucci. Mereka melaporkan kejadian di Dressrosa melalui Denden Mushi. Entah apa yang sebenarnya terjadi kenapa Spandam dan Rob Lucci menjadi CP0. Padahal dulunya adalah CP9 pada waktu kejadian di Water Seven dan Enies Lobby. Setelah kekalahan CP9 di Enies Lobby, anggota CP9 dalam cerita kecil di cover, Kaku, Blueno, Califa dan yang lain melarikan Rob Lucci dan membawanya ke rumah sakit. Setelah Rob Lucci siuman, datang sekelompok bajak laut Candy di st. Poplar. Cp9 turun tangan dan mengalahakan bajak laut tersebut. Setelah itu mereka pergi ke suatu pulau dan mengajari anak-anak. Seperti apa kelanjutan kisahnya, mari simak cerita One Piece di chapter 802.
Penulis artikel : versiteks.com
Hujan batu berjatuhan dari atas kapal Bhartolomeo.
"Ukurannya besar sekali, berhati-hatilah!!" ucap Robin.
"Batu!!! Ukurannya sebesar kepala manusia!!"
"Whoah!!! Mereka melubangi kapalnya!!!"
"Luffy-senpai, masuklah ke dalam kapal!!" pinta Bhartolomeo.
"Mana mungkin!? Aku akan ikut membantu!!" ucap Luffy.
"Ke mana kita harus pergi!?" tanya Franky, "Mana navigator kalian!?"
"Ah.. kami tak punya navigator..." ucap Bhartolomeo sambil tersenyum. "Sebenarnya kami ini preman darat..."
"Kita ini di Dunia Baru oi!!!" jerit Usopp. Bisa-bisanya mereka bertahan sampai ke Dunia Baru tanpa navigator seperti itu.
Di sisi Gambia, salah satu anak buah Bhartolomeo, tampak ia sedang menelpon seseorang. "Hallo!? Nenek!! Aku Gambia, saat ini sedang hujan es..."
"Yah, kami selalu menelpon rumah tiap kali ada masalah..." ucap Bhartolomeo.
"Ooh!! Jadi kalian punya seseorang di rumah yang tahu banyak soal lautan!? Kalau begitu cepatlah!!" ucap Usopp.
"Oh sekarang aku paham!!" ucap Gambia setelah menerima saran dari nenek. Ia lalu memberitahukannya pada para anak buah kapal, "Kalian tahu bagian deck ini yang lemnya susah sekali menempel!?"
"Oh, iya yang itu!!"
"Nenek bilang kumpulkan hujan batu esnya, bungkus menggunakan kain lalu tekankah ke lemnya..."
"Oh! Ternyata caranya mudah..."
"Kita tak butuh saran seperti itu woi!!!!" jerit Usopp.
Bletakkk!!! Hujan batu es menghantam kepala anak buah Bhartolomeo.
"Kau lihat kan!!! Sudah terlambat!!!" ucap Usopp.
"Nenek juga bilang kalau kepala benjol kasih gula saja!"
"Sudah cukup oi!!!!!" Usopp makin menjerit.
"Ah tidak kapalnya akan tenggelam!! Nami, tolong kami!!!" teriak Luffy.
"Setelah semua diskusi itu, kita sudah memilih kapal yang salah!!" ucap Usopp.
"Yah, kita harus melakukan sesuatu untuk diri kita.." ucap Zoro.
"Orang-orang ini serius tidak sih.." ucap Law.
"Kalau saja kita punya peralatan Sunny..." ucap Franky.
Robin justru senyum-senyum saja, "Ramai sekali..."
"Baiklah, kenapa tak pakai barriermu saja?" tanya Zoro.
"Tapi nenek bilang... Dewa akan menghukum kita kalau melakan kehendak alam..."
"Kembali saja ke darat kalau kau takut!!!" bentak Zoro.
Bhartolomeo malah menangis sambil mencakupnya tangannya, "Kita akan selamat di dalam lindungan kru Topi Jerami!! Dewa pun tak bisa menghentikan mereka!!!"
"Kalian bisa bertahan sampai sejauh ini!?" Luffy dkk heran.
Lalu ketika badai ombak menggulung-gulung kapal mereka, kadal laut raksasa muncul. Bencana seolah tak ada hentinya di lautan Dunia Baru.
Sementara itu, di Markas Besar Angkatan Laut...
"Pak, Bajak Laut AO yang sebelumnya berada di bawah bendera bajak laut Shirohige telah dihabisi!!"
"Apa? Ulah dia lagi?"
"Ya Pak, ini ulah Shichibukai, Edward Weeble!!"
"Sudah berapa banyak aliansi bajak laut yang sudah ia habisi?" tanya Admiral yang menerima laporan itu, Kizaru.
"16, pak!! Dan seperti biasa seisi kota juga ia habisi!! Jumlah korban mencapai 600 jiwa!! Dia selalu membawa kehancuran ke mana pun dia pergi. Dan mohon maaf karena sudah menanyakan ini, apakah dia masih layak dijadikan sebagai Shichibukai?"
"Oh mau bagaimana lagi.."
"Tentu, menjadi darah daging Shirohige memang gelar yang penting, dan dia juga kuat, tapi ada banyak yang meragukan kebenarannya..."
"Yah, benar atau tidaknya itu bukan urusan kita.." ucap Kizaru. "Satu hal yang pasti, dia adalah bajak laut... yang kekuatannya harus ditakuti. Ini seperti melihat kembali versi muda dari Shirohige... Yah, paling tidak dalam hal kekuatan..."
Di kota yang dimaksud, tampak sesosok pria besar dengan senjata mirip milik Shirohige telah berdiri di antara komplotan bajak laut yang sudah ia habisi.
"Sudah cukup dengan orang-orang bodoh ini!!" ucapnya. "Omong kosong seperti, Oh, anak Shirohige adalah kru bajak lautnya... omong kosong seperti itu, tanya saja pada mamaku!!! Dia akan memberitahu kalian kalau akulah anaknya Shirohige!!!!"
Ialah Shichibukai, orang yang mengaku sebagai putra Shirohige, Edward Weeble, dengan harga buronan 480 juta Berry sebelum menjadi Shichibukai.
"Tentu saja, putraku... Jangan pedulikan orang-orang bodoh itu yang main keluarga-keluargaan dengan ayahmu. Bagaimanapun kaulah darah dan daging lelaki yang pernah dikenal sebagai bajak laut terkuat! Kaulah putra dari Shirohige!! Dan aku... Perempuan yang dicintainya!!"
Seorang wanita kecil keriput muncul dan mengaku sebagai orang yang dicintai Shirohige, Miss Bucking.
"Coba lihat ini!!" Miss Bucking menunjukkan selembar foto pada anaknya.
"Uh? Mama, apa itu cermin?"
"Bukan!! Itu foto Shirohige!!"
"Waa!! Kupikir itu cermin!!"
"Jadi kalau kalian begitu mirip seperti ini, tak salah lagi kalau dia itu ayahmu, kan!?"
"Oh, kau benar, Mama!!! Maaf!!"
"Baiklah, putraku... Mama tidak marah... Karena mama mencintaimu!!"
"Oooh, Mama!!!"
"Baik, sekarang katakan apa yang akan kita lakukan selanjutnya!!"
"Uuh... Aku lupa..." ucap Weeble.
"Kita harus menemukan Marco si Phoenix dan menghabisi semua anggota Shirohige, itulah yang harus kau lakukan!!" ucap mamanya, Miss Bucking. "Ayahmu, Newgate pasti meninggalkan sesuatu yang berharga untukmu, dan kita tak boleh membiarkan anak-anaknya yang palsu itu mengambilnya darimu!!"
"Ooh, iya, iya... Tapi aku lebih tertarik untuk balas dendam pada Kurohige yang sudah membunuh Papa..." ucap Weeble. "Aku akan menghancurkannya sampai berkeping-keping!!! Tak akan kubiarkan dia lolos!!!"
"Oh anak yang polos, sekarang ini balas dendam tidaklah penting!! Kau tak akan mendapat satu Berry pun kalau melakukannya!! Yang penting sekarang adalah uang!! Itulah yang harus kau cari!!"
Burung pembawa koran kemudian lewat dan menjatuhkan koran ke Miss Bucking. Perempuan itu pun membacanya.
"Hmmm!?" Miss Bucking kaget.
"Ada apa, Mama??"
"Doflamingo sudah dikalahkan!! Bukankah ini anak itu!? Cucunya Garp!? Dia adalah anak yang dilindungi oleh Marco ketika perang..."
"Kalau begitu mungkin dia tahu sesuatu tentang Marco... Haruskah kita pergi untuk mencari informasi darinya?"
Satu minggu kemudian, di atas kapal Going Luffy-senpai...
(Sepertinya maksudnya satu minggu setelah Bucking membaca koran itu, jadi satu minggu setelah berita kekalahan Doflamingo menyebar)
"Kabut ini tebal sekali, aku tak bisa melihat apa pun!!"
Kapal mereka masuk ke dalam kabut asap yang sangat tebal.
Kru Bhartolomeo mabok laut dan muntah.
"Hei!! Bajak laut macam apa yang mabok laut hah!?" bentak Zoro.
"Kata nenek... Kita harus... mengunyah permen karet..."
"Jadi yang waktu itu bukan lem tapi permen karet!?"
"Hahaha!!" Luffy tertawa.
"Boss... Ada sesuatu... Di arah jam 2..." ucap kru kapal Bhartolomeo sambil mabok laut.
"A-Apa...." Bhartolomeo juga mabok laut.
"Entah.... Kabutnya begitu tebal... Tapi seperti gunung atau.... Semacam monster raksasa, uukhh..."
"Itu tak mungkin.. keduanya!!"
"Tapi... gunung itu baru saja bergerak...."
"Apa jangan-jangan itu cuma efek mabok laut?? Uuuhkk..."
"Ooh!! Kalau itu memang gunung yang bisa bergerak, aku mau mengeceknya!!" ucap Luffy.
Usopp langsung menahannya, "Berhenti!!! Kita harus mencari tahu bagaimana cara keluar dari kabut ini dulu!!! Kita bisa hancur kalau menabrak gunung atau semacamnya!!!"
"Tunggu, God.." ucap Law..
"God???" Usopp tersipu saat Law memanggilnya God, "Berhenti menyanjungku begitu... Bountyku 200 juta kau bilang? Ooh..."
Franky menatap Usopp dengan tatapan yang mengerikan.
"Admiral pasti akan mengejarmu.." ucap Law. "Lihat, vivre cardnya menunjuk ke arah sana.." Law kemudian menunjukkan vivre card rekan-rekannya.
"Oh, benar!! Apa itu artinya rekan-rekanmu ada di sana??"
"Aku pernah dengar soal pulau yang dilindungi oleh kabut tebal dan arus kuat yang membuatnya sulit untuk dimasuki..."
"Anginnya juga bergerak ke arah sebaliknya!! Cepat gulung layarnya, kita akan mendayung!!" ucap Franky.
"B-Baik, pak!!" ucap kru Bhartolomeo, masih mabok laut.
Robin melihat Usopp yang sedang murung dan termenung, "Kelihatannya kau pucat? Mau permen karet?"
"Tidak... Kupikir aku harus lari dari kenyataan... Itu saja..."
Yah, sepertinya Usopp sadar kalau dengan buronan yang besar maka akan makin besar pula orang-orang yang mengincar kepalanya.
"Hah!?" Kapal mereka akhirnya sampai.
"Tunggu, apa kita sudah sampai di Zou!"
"Tapi ini aneh, kan!?" ucap Bhartolomeo.
"Ini buruk!! Kita harus kembali!!" ucap Usopp.
"Tidak, memang inilah tujuan kita.." ucap Law.
"Tra-Guy... Ini...."
"Ini itu gajah, Kan!?"
Ternyata bukan gunung, melainkan seekor gajah raksasa seukuran pulau.
"Eeeeeeeehh!!!!!???"
"Gyaaaaaaaa!!!!!"
"Yah, Zou itu pulau yang ada di punggung gajah, karena itu namanya Zou.." jelas Law.
"Eeeh!? Dan gajahnya hidup!?"
"Pulau yang tak pernah diam di satu tempat dan terus bergerak, karena itu log pose tak bisa mengarah padanya. Ini juga pertama kalinya aku ke sini.." ucap Law.
"Hmm, mungkin di kaki hitam dan yang lainnya sudah sampai di sana.."
"Jadi selama ini kita menuju gajah yang bergerak?"
"Jadi ini Zou!? Dunia luar memang menyimpan banyak keanehan!!" ucap Kinemon. "Kuharap Momonosuke baik-baik saja!"
"Hei, kudengar di sana ada suku yang membenci manusia..." ucap Kanjuurou.
"Yah, mereka adalah Suku Mink.." ucap Law. "Mereka sudah tinggal di Zou, terisolasi dari dari dunia luar selama 1000 tahun..."
"1000 tahun!? Di punggung gajah itu!?"
"Jadi... Gajah itu sudah hidup selama 1000 tahun!?"
"Serius itu gajah!?"
Musuh seperti apa kali ini yang akan dihadapi oleh Luffy dkk?
Kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 803.
Chapter 802 END
My Partner Blog : Gemza
Situs download : Web Informasi
Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang One Piece dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.
Baca online One piece chapter 802
Download One piece chapter 802
Baca juga chapter One Piece yang lain disini
Post a Comment for "One Piece chapter 802 : Zou"
Berikan komentar dan masukan anda agar kedepan bisa menjadi lebih baik. Thanks