Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

One Piece 785 bahasa Indonesia : Walau kakiku patah...

One Piece chapter 785 versi teks bahasa Indonesia
Cover One Piece 785

Cover chapter 785 menceritakan petualangan Jinbe Final chapter : I got a new Kimono and some souvenirs, so it's time for me to set sail!. Tampak dalam cover naik di atas Wadatsumi dan dibelakangnya terdapat bungkusan besar sebagai souvenir. Jinbe dan Wadatsumi melambaikan dan mengucapkan "Thank You!!!" kepada para monster laut. Para monster laut pun ikut membalas lambaian tangan Jinbe dan Wadatsumi untuk berpisah.

Gear melesat dengan kekuatan penuh.

DUAK!!!!
Sebuah tangan dilapisi haki meliuk-liuk dan menghantam wajah Doflamingo hingga berdarah. Para penduduk Dressrosa menengadah ke atas menyaksikan pertarungan tersebut.

"Bola karet itu..."
"Sedang menghajar..."
"Doflamingo habis-habisan!!!"

"Siapa dia?" tanya penduduk Dressrosa
"Peduli setan!!! Berjuanglah kawan!!!" sahut penduduk lainnya

Luffy masih melayang.

BOOOM
Beberapa bangunan roboh.

Scene berpindah, taman bunga matahari. Tampak dua orang berada di bukit itu. Ya itulah adalah Law dan Cavendish yang menyaksikan pertarungan Luffy vs Doflamingo dari kejauhan.

"Kenapa bentuknya seperti itu?" tanya Cavendish heran
"Kau lihat itu? apa dia topi jerami? dia jadi jauh lebih kuat"

"Rupanya dia masih punya senjata rahasia hah..." ucap Law
"Tapi dia menggunakan terlalu banyak haki..."

Sebuah sileut body besar tampak dari belakang. Dia tak lain adalah sang champions Jesus Burgess dari kru bajak laut Kurohige. Dia pun hanya memperhatikan pertarungan dari kejauhan.
"Wi-hahahaha!!! apa?"
"sedang terjadi sesuatu di tepi sungai"
"Haruskah kutunggu... atau haruskah aku kesana...?"

Dibelakang Jesus Burgess, seseorang bersembunyi dibalik tembok sambil mengawasi Jesus Burgess. Dia adalah Koala dari pasukan Revolusioner.
"Jadi inilah Jesus Burgess, salah satu orang yang memburu Luffy-kun..."
"Apa yang dia inginkan...?"

Sementara itu, Dikoloseum corrida. TAP... TAP... TAP... bunyi sepatu beradu dengan tangga. Viola, Hack dan Usopp sedang menuruni tangga. Seseorang berbicara dengan Viola menggunakan denden mushi
"Viola"
"Sekarang tinggal pertarungan antara dia melawan Luffy kan?"

Setelah menjejakkan kaki diatas tanah, Viola membalas suara tersebut
"Benar, ayah... tak ada lagi yanglebih kuat dari para eksekutif yang masih tersisa selain Doflamingo sendiri"

Scene beralah ke pabrik smile. Tampak sangkar burung yang perlahan tapi pasti terus menyempit.
"Keluarlah dari pabrik, Tontatta"
"Sistem pabrik sudah rusak parah"
"Semuanya mundur"
"Pabriknya ikut terseret"

Para kurcaci Tontatta bergegas lari menjauh sejauh mungkin agara tidak terkena sangkar burung.

"Bagian luar dinding pabrik terbuat dari batu batu laut, jadi tidak mungkin bisa terpotong oleh benang pengguna buah setan" ucap Franky
"Lihat!!! pabriknya sekarang ikut terseret"

Franky berdiri di depan pabrik SMILE. Kemudian, pandangannya teralihkan ke sesuatu yang tiba-tiba datang.
"Hah? itu..."
"Hey, Zorro!!! Kinemon!!! Pusat kotanya ada di timur. klau kalian berniat untuk menghindar, kalian salah arah"

Zorro menaiki burung jelek lukisan buatan Kanjuro bersama Kinnemon dan Kanjuro.
"Franky" ucap Zorro
"Robo-dono" sahut Kinnemon
"Waaa... Zorrolan"

"Aku mau menghentikan benang itu. Itu akan mengulur waktu" kata Zorro

Kurcaci Tontata kagum mendengar kata-kata Zorro. Matanya pun bersinar-sinar.
"Eeeehhh keren sekali"
"Menghentikannya? tak pernah terpikirkan olehku"
"Hm? oh ya?" kata Franky agak meragukan Zorro

Penulis : Admin

Kembali ke pertarungan Luffy vs Doflamingo yang berada di pusat kota. Doflamingo tersungkur diantara reruntuhan bangunan akibat serangan Luffy.
"Menggunakan kelenturannya dan Busoshoku haki lalu mengendalikannya dengan leluasa..." analisis Doflamingo
"Kombinasi dari karet dan haki Busoshoku, hah!!!"

Wuzzzhhh...
Luffy segera meluncur ke arah Doflamingo.
"Aku tak boleh membuang waktu lagi, gear 4 sudah hampir habis"

Luffy menarik kedua tangannya yang dilapisi haki kebelakang
"Gomu-gomu no"
"Double"

Doflamingo bangkit.
"Kelihatannya kau masih belum terbiasa menggunakan kekuatanmu sendiri... Sudah terasa dampaknya? lalu berapa lama lagi yang tersisa? aku yakin ini semua beresiko buruk padamu... Fufufu..."

Kedua tangan Luffy keluar asap
"Calvary Cannon Offwhite"
*Meriam Kavaleri ganda


SYUT...
Sebuah gumpalan benang muncul dari tanah menahan serangan Luffy. Itu adalah ulah Doflamingo.

"Benangnya muncul dari tanah? bagaimana bisa?" kata Luffy heran

"Buah setan bisa melakukan yang lebih dari itu..." kata Doflamingo
"Terdapat sejuta kemungkinan baru setelah 'Awakening' terjadi...!!!"

*Awakening:kebangkitan atau secara harfiah tingkatan lebih tinggi



Luffy merasakan sesuatu yang aneh
"Woah!!! Gedung-gedungnya berubah menjadi benang" ucap Luffy

"Dan setelah kekuatanmu sudah bangkit, bukan hanya kau, tapi semua yang ada di sekitarmu akan terpengaruh" lanjut Doflamingo

"Semuanya berubah menjadi benang. Dia seperti bukan paramecia lagi" kata Luffy


Dua puluh menit kemudian. Sangkar burung semakin menyempit. Tinggal menunggu waktu saja semuanya terkena sangkar burung.

"Lari kalau ingin!!!"

Bangunan banyak yang roboh. Negri yang tadinya kelihatan makmur, aman, damai, tentram kini telah telah rusak parah. Puing-puing reruntuhan akibat pertempuran, berserakan dimana-mana.

BRUK...
Seorang nenek tua jatuh.
"Ugh!!! huff!!! hufff!!!"

"Nenek!!!"

Cucunya menghampiri neneknya yang terjatuh.

"Nenek, ayo!!! benang itu akan membunuhmu"

"Huff... aku sudah tak sanggup lari lagi..."


Kemudian nenek tersebut menggegam tangan cucunya.

"Tinggalkan saja aku, kau pergi saja" kata si nenek

"Tidak, tidak!!! aku tidak mau" jawab si cucu

"Aku juga takkan bisa selamat... Lari sampai ke pusat terlalu berat untukku" si nenek putus asa


Di sisi lain, seorang dokter berteriak minta tolong
"Siapa saja, tolong kami"
"Masih ada pasien yang tertinggal di rumah sakit"
"Aku tak bisa membawa mereka semua. Tolong!!"


Sementara itu orang-orang yang masih kuat, terus berlari menghindar dari sangkar burung. Di saat genting seperti ini, setiap orang sibuk mengurusi dirinya sendiri dan tak menghiraukan orang lain.

"Aku tak bisa menemukan anakku!!! apa kalian melihatnya?"
"Usianya sekita 5 tahun, dan memakai kaos bergambar beruang. Apa ada yang melihatnya?"

Seseorang tengah duduk diam dalam kepasrahan dan keputus asaan.
"Menyerah sajalah..."
"Lagian, kita semua juga akan mati..."

"Tak peduli seberapa jauh kita melarikan diri... Doflamingo tetap akan..."
"Membunuh kita di dalam sangkar ini"

Tangisan, teriakan, rintihan, kesakitan, keputus asaan, kepasrahan, itulah yang dialami penduduk Dressrosa saat ini.

Tampak seseorang sedang memegang denden mushi. Ya dia adalah raja riku. Dia berbicara dengan rakyatnya dengan menggunkan denden mushi dan disiarkan lewat speaker.

"Rakyatku... apa kalian bisa mendengarku?? Bzz... bzzz..."

Suara raja Riku agak terputus-putus.

"Aku adalah... mantan raja Dressrosa... Riku Doldo III..."

"Ra-raja Riku"

"Biar kujelaskan apa yang sedang terjadi di negeri ini pada kalian semua..."
"Kita semua sedang terperangkap di dalam sangkar raksasa milik Doflamingo..."
"Dia membuat semacam permainan untuk melarikan diri dari sini..."
"Dan yang paling parahnya lagi, sedikit demi sedikit, sangkar ini semakin mengecil dan memotong apapun yang disentuhnya"


"Raja riku..."


Raja Riku terus melanjutkan pidatonya
"Saat ini kita sedang dihadapkan dengan kenyataan ini..."
"Hingga kita terus menyangkal kenyataan ini"
"Sambil terus berlari untuk menyelamatkan nyawa..."
"Biar kuberi tahu, ini semua bukan mimpi!!!"
"Dan semua kejadian hari ini, bukanlah sebuah tragedi!!!"
"Selama 10 tahun ini, kita telah dibajak!!!"
"Kita terus berada di dalam sangkar yang bernama Dressrosa ini"
"Dan hidup di bawah kekuasaannya, selama 10 tahun lamanya"
"Ini pun juga kenyataan"
"Tapi... semua itu akan berakhir hari ini"
"Keluarga Donquixote yang di mata semua orang tak tertandingi..."
"Telah tumbang dengan bantuan para ksatria pemberani ini, dan sekarang sudah diambang kehancuran"
"Para eksekutif keluarga ini, sudah tak tersisa lagi"
"Satu-satunya musuh yang tersisa..."
"ADALAH RAJA DRESSROSA SAAT INI" raja Riku menegaskan


DONGGG
Tampak wajah Doflamingo. Sementara itu, tampak sedang Luffy menghindar dari serangan Doflamingo.

Raja Riku melanjutkan pidatonya.
"Dan yang sedang bertarung melawannya sekarang adalah seorang bajak laut, Luffy si topi jerami"
"Aku yakin dia jugalah yang akan menghancurkan sangkar ini untuk kita"
"Menang atau kalah, semua akan ditentukan dalam hitungan menit"
"Jadi, tolong lari dan bertahanlah untuk hidup"
"Jangan saling dorong dan meninggalkan yang lain.."
"Teruslah berlari!!!"
"Walau nafas kalian habis, atau walau kaki kalian patah"
"TOLONG TERUSLAH HIDUP!!!"

Pidato raja Riku memberi semangat bagi rakyat. Orang-orang yang tadinya putus asa, segera bangkit dan berlari.
"Beri kami beberapa menit..." teriak warga sambil berlari

TES TES TES
"AKAN SELALU ADA HARAPAN!!!"
"TOLONG JANGAN MENYERAH!!!" ucap raja Riku menutup pidatonya sambil berderai air mata"


SET...
Nenek yang sebelumnya tadi terjatuh dan saat diberi semangat oleh cucunya tetap putus asa, kini ia bangkit karena semangat atas kobaran pidato raja Riku. (Admin ngakak lihat bagian yang ini)

"Okay. Ayo!!! Cucuku!!!" kata si Nenek sambil berlari

Si cucu heran melihat neneknya bangkit dan berlari kencang.

"Baik, Nenek" kata si Cucu sambil menangis terharu.

Efek pidato raja Riku bukan hanya berpengaruh pada si nenek. Tapi, juga kepada seluruh rakyat Dressrosa menjadi semangat. Semuanya bangkit dan berlari.

"Seperti yang dia katakan!!!"
"Lari menuju jalan pusat!!!" teriak penduduk Dressrosa

"Bantu yang sakit!!!"

"Kita harus bertahan sampai pertempuran usai!!!"


Kembali ke Luffy vs Doflamingo. Segala sesuatu yang berada di sekitar Doflamingo menjadi benang dan menyerang Luffy.

"Saatnya kalian semua mati!!!" ucap Doflamingo
"PILLOW WHITE"

Benang-benang putih menggumpal dan menyerang Luffy dari segala arah.

"Woah!!! seluruh kota berubah menjadi benang" teriak rakyat


"Aku tak punya waktu...!!!" kata Luffy
"TERBANG!!!"

SYUT SYUT WUZZHHH
Tubuh Luffy dilapisi haki, ia bergerak kesana kemari. Kemudian, kepalanya masuk ke dalam tubuhnya seperti kura-kura.

"Ini dia!!!"

"Gomu gomu no!!!"

"Leo Bazooka!!!"

BRUAK...
Serangan Luffy masuk dan mengenai tubuh Doflamingo. Doflamingo mengeluarkan darah dan terlempar jauh dan menabrak bangunan. Penduduk Dressrosa bergembira melihat itu.

Jurus pamungkas penentu hasil pertarungan. Apakah Doflamingo benar-benar sudah dikalahkan? ataukah masih mampu berdiri? kita nantikan cerita selanjutnya di One Piece chapter 786.

Chapter 785 END



Untuk baca online One piece chapter 785 , klik disini
Untuk download One piece chapter 785 , klik disini

 
Baca juga chapter One Piece yang lain disini

Post a Comment for "One Piece 785 bahasa Indonesia : Walau kakiku patah..."