Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Naruto Gaiden chapter 710 bahasa Indonesia : Yang tercermin di matanya

Naruto Gaiden chapter 710 versi teks bahasa Indonesia

Naruto Gaiden chapter 710 telah dirilis. Pastinya penggemar komik manga Naruto menantikan cerita yang terbaru. Seperti biasanya, admin menuliskan ceritanya dalam bentuk versi teks dan menyediakan file RAR untuk sobat yang ingin download. Dalam cerita sebelumnya (Naruto chapter 709), Transplantasi organ telah selesai. Shin gundul membentuk lengan tangan dari pisau-pisau. Di belakang Sakura, Shin yang menondongkan senjata. Sakura terkepung. Sementara itu, Sasuke, Naruto, Sarada dan Chouchou terbang dengan menggunakan Susano'o menuju tempat persembunyian Shin. Sarada masih bertanya-tanya tentang ada hubungan apa sebenarnya antara Sasuke, Sakura dan Karin. Dalam kebimbangannya, Naruto memberi sebuah isyarat dengan senyuman. Pikiran Sarada yang bimbang menjadi yakin kembali dan tujuannya adalah untuk menolong Sakura. Mereka telah sampai di atas tempat persembunyian Shin. Sasuke menyerahkan pendeteksian pada Naruto. Di sisi lain, Sakura sedang bertarung dengan Shin gundul. Shin gundul membentuk shuriken dari kumpulan pisau-pisau dan melemparkannya pada Sakura. Tiba-tiba, Wuzzzhhh... Susano'o Sasuke menebas lengan Shin gundul. Shin gundul menoleh kanan-kiri mencari sumber serangan tersebut. Tak lama kemudian, GRAB... Susano'o Sasuke telah mencengkram Shin gundul dan meremukkan tulangnya. Sasuke mencabut dua pisau yang mengenai Sakura dan membakarnya dengan Amaterasu. Susano'o turun ke tanah dan kemudian menghilang. Shin gundul sekarat dan bergerak mundur. Dia berniat pergi dari situ untuk memulihkan diri dan menjadikan Shin yang lain jadi umpan. Namun... JLEBBB... beberapa Shin yang lain menusuk Shin gundul. Naruto dan yang lain kaget melihat pengkhianatan tersebut. Tak lama kemudian, ribuan Shin yang lain bermunculan. Bentuk tubuhnya pun bervariasi, ada yang kurus, gendut, tinggi, pendek sampai yang raksasa. Naruto menghadapinya dengan jurus tajukagebunshin. Dalam keributan itu, Shin gundul bermaksud memanfaatkan untuk melarikan diri dengan Jikukan no jutsu dan menyerap Sarada serta Chouchou. Dengan cepat Sarada menyadari keberaan makhluk kecil bermata sharingan serta meninjunya hingga remuk. Usaha Shin gundul melarikan diri, gagal total. Dari arah yang berlawanan, muncul pula ribuan Shin yang lain. Sakura meminta Sarada untuk mundur. Namun, Sarada tidak mundur dan justru menghadapi ribuan Shin. Mata sharingan Sarada aktif dan kemudian melompat serta meninju Shin dengan Shannaro. Mari simak cerita versi teks Naruto Gaiden chapter 710

Penulis artikel : Admin

Naruto Gaiden 710
JDUMMM...
Gemuruh yang menggema. Tanah retak akibat shannaro Sarada. Sarada menyerang ribuan Shin dengan tinjunya. Sakura kaget melihat Sarada dapat menggunakan Shannaro.

BRUAKKK...
Shin yang lain tersungkur dan terpental akibat tinju shannaro Sarada. Sementara itu, kagebunshin Naruto menghadapi Shin yang lain.

JLEBBB...
Satu orang Shin menusuk Naruto dengan senjatanya. Namun, dengan mudah ujung senjata Shin ditahan oleh tangan Naruto yang dilapisi cakra.

"Tenang lah" kata Naruto dengan wajah tampak menyeramkan. Shin menatap mata Naruto dan... JRENGGGG.... Muncul lah Kurama. Naruto membawa Shin ke alam bawah sadar. Shin yang melihat sosok Kurama menjadi kaget, ketakutan dan gemetar.

"Kalau kau tidak bertindak lebih jauh dari ini, kami juga tidak" kata Naruto

Shin yang lain ternyata mengalami hal yang sama. Semuanya terdiam dan ketakutan hingga keluar keringat dingin. Sudah tak ada lagi perlawanan dari Shin. Hanya sekali melihat Kurama, seluruh Shin ketakutan.

Syuttt...
Sasuke menghampiri Naruto.

"Kau terlalu lunak seperti biasa" kata Sasuke
"Lalu... Apa yang akan kita lakukan pada orang-orang ini?"

"Ah... Iya... Konoha punya sebuah organisasi yang mengurus anak-anak yatim piatu" jawab Naruto
"Aku akan bicara dengan ketua mereka"

"Hmmm... Mereka sepertinya punya semacam sharingan"
"Kau yakin ingin mengasuh anak-anak macam mereka ini?"

"Iya... Mereka tetaplah hanya anak-anak. Hanya perlu sedikit bimbingan"

Sementara itu, Chouchou terpesona melihat aksi Sarada yang meninju segerombalan Shin dengan shannaro. Hanya sekali pukul, banyak Shin yang tumbang dan tanah menjadi retak.

"Keren, Sarada" kata Chouchou
"Sepertinya seluruh keluargamu luar biasa. Semuanya manusia super"

Chouchou melihat mata sharingan Sarada yang masih aktif.

"Uh... Sarada. Matamu berubah seperti mata ayahmu"

"Yeah" jawab Sarada

Sarada sendiri terkejut dan tak percaya bisa menggunakan tinju shannaro. Sakura bergegas menghampiri Sarada karena mencemaskannya.

"Sarada, kau tidak apa-apa?" tanya Sakura
"Kau ini selalu membuatku cemas"

"Maaf" kata Sarada

Sakura kemudian memeluk Sarada.

"Aku senang kau baik-baik saja"

"Jangan erat-erat ibu"

"Ups! maaf"

Sakura melepaskan pelukannya dari Sarada.

"Aku sudah dengar garis besarnya dari Shizune"
"Dasar! (Shannaro) kau ini anakku, tak ada yang salah dan anak yang bodoh"

"Iya... aku tahu. Sudah kok" kata Sarada sambil tersenyum
"Kita memiliki kenangan bersama. Perasaan kita lah yang menghubungkan kita"
"Hati kita ada bersama ayah, itulah yang penting"
"Ayah"
"Ayah... Apa perasaanmu benar-benar terhubung dengan ibu?" tanya Sarada pada Sasuke

"Iya" jawab Sasuke singkat

"Kenapa cuma begitu jawabanmu?"

"Karena kami punya dirimu, Sarada"

Sarada terenyuh mendengar jawaban Sasuke dan tak terasa air matanya keluar. Sarada bahagia.

"Baguslah Sarada" batin Chouchou dan ikut tersenyum melihat mereka akur lagi.

"Sekarang... Ayo kita pulang!"

Mereka pun akhirnya pulang ke Konoha. Singkat cerita, seluruh Shin dibawa ke Konoha.

"Kita harus memberikan nama kepada masing-masing dari mereka biar lebih gampang"

"Er... Mereka banyak sekali. Sebelum itu"

Terlihat ruangan yang dipenuhi oleh Shin.

"Mulai sekarang kalian akan tinggal disini"
"Itu artinya mulai hari ini aku adalah ayah kalian"
"Namaku adalah Kabuto"
"Tak usah malu-malu"

Scene beralih di depan gerbang Konoha. Sarada dan Chouchou berjalan di depan, sementara itu Naruto, Sakura dan Sasuke berjalan di belakangnya.

"Aw! Harusnya ini adalah petualangan untuk mencari ayahku. Tapi, kita malah menemukan ayahmu, Sarada. Selanjutnya giliranku. Jadi, kau harus membantuku" kata Chouchou

"Er... Iya..."

Di depan gerbang, terlihat dua orang sedang bercakap-cakap.

"Sudah lama kita tidak dapat misi sebanyak ini"

"Maksudmu sudah lama bagimu sehingga kau jadi terlalu memaksakan diri"

Chouchou merasa tertarik dengan dua orang yang sedang mengobrol.

"Aku punya firasat tentang pria itu" batin Chouchou

Karena rasa penasaran, Chouchou mendekati orang tersebut.

"Anu... Apa mungkin kau adalah ayahku?" tanya Chouchou

Orang tersebut berbalik badan dan ternyata...

DONGGGG

Dia adalah Chouji yang terlihat ramping.

"Bicara apa kau, Chouchou? Aku memang ayahmu" jawab Chouji

"Apa? Kau serius ayahku?" Chouchou kaget karena penampilan Chouji tidak gemuk

"Ah... Iya Chouji. Sudah lama kau tidak tampil kurus begini. Orang yang tidak tahu pasti akan kaget" kata Ino

"Ya, mungkin yang kau katakan benar"
"Anu... Ya... seperti itulah"

"Ayah... Apa ini jurus rahasia turun temurun klan Akimichi?"
"Kalau begitu ajari aku!"
"Kita mulai besok"

"Hehehehe..." Sarada tertawa

"Sasuke-kun!!!" sapa Ino
"Wah... Lama tidak jumpa"

"Chouji, dari tadi Chouchou mencarimu, tahu" kata Naruto

"Aku habis dari misi" jawab Chouji

"Eh, apa?"

Sarada memberi isyarat pada Ino supaya tidak dilanjutkan karena Sarada tahu yang sebenarnya terjadi pada Chouchou. Singkat cerita, hari telah malam. Scene berpindah di rumah Sasuke. Sasuke sekeluarga sedang makan malam. Tampak keceriaan dalam keluarga kecil tersebut. Waktu pun berlalu dan esok hari telah tiba. Terlihat Sasuke, Sakura dan Sarada di depan gerbang Konoha. Sasuke hendak pergilagi.

"Kapan ayah kembali lagi?" tanya Sarada

Sasuke diam saja. Raut wajah Sarada tampak sedih karena ayahnya akan pergi. Sasuke kemudian memeluk Sarada.

"Ayah..."

"Jangan pasang wajah begitu..."

Tuk
Sasuke menyentuh dahi Sarada khas Itachi.

"Sampai jumpa lagi" kata Sasuke

Sarada sangat senang karena dahinya disentuh oleh Sasuke.

"Iya..." jawab Sarada

Sakura pun ikut tersenyum dan menghampiri Sasuke untuk menyerahkan bekal untuk Sasuke.

"Nah... ini bekalmu"

"Ah, iya"

Sakura memajukan wajahnya ke Sasuke. Sepertinya ingin minta dikecup oleh Sasuke. Sasuke kaget. Raut wajah Sakura sedikit malu-malu. Sarada bengong melihat tingkah ibunya. Sasuke segera balik badan dan pamit untuk pergi.

"Dahhh... Nanti aku akan pulang" kata Sasuke

"Kau terus membuatku menunggu" batin Sakura

Sakura tampak kecewa karena Sasuke tidak mau mengecupnya. Sasuke berangkat dengan senyuman dengan menenteng bekal dari Sakura.

Scene beralih di sebuah ruang kelas. Tampak Boruto dan Sarada.

"Makasih ya" kata Boruto

"Untuk apa?" tanya Sarada

"Untuk bekal waktu itu. Kau benar-benar memberikannya pada ayahku"

"Tidak. Berkat dirimu, aku bisa mencapai tujuanku. Jadi, harusnya aku yang berterima kasih"

"Apa maksudmu?"

"Bukannya aku bisa mengirimkan bekal pada semua orang di desa lho. Malah..."
"Sudah kuputuskan untuk menjadi hokage"

"Hokage? cih... Konyol"

Scene berpindah di ruangan Karin, tempat persembunyian Orochimaru. Terlihat kotak yang diambil Suigetsu dari laci meja Karin yang pada chapter sebelumnya untuk mengetest DNA.

"Huh!!! Itu mustahil" kata Karin
"Aku yang sudah membantu persalinan Sarada"

"Lalu... Tali pusarnya..." tanya Suigetsu

"Tentu saja antara milik Sakura dan Sarada. Waktu itu, Sakura berangkat menyusul Sasuke dan kami bertiga pun pergi bersama. Di saat itu, Sarada lahir di tempat persembunyian kami"

"Serius, nih?"
"Padahal selama ini kau terus bilang Sasuke Sasuke..."

"Bodoh! Aku cuma ingin Sasuke bahagia"
"Lagian, ada juga yang namanya persahabatan antar wanita"

"Hoo... Yah, memang ada sih"
"Tapi, kau juga benar-benar suka pada Sasuke kan?"

"Kau cuma tidak paham"
"Hubungan itu ada dalam berbagai bentuk"
"Daripada itu, Suigetsu..."
"Justru kau yang harus minta maaf pada Sarada"
"Kau juga berhutang kacamata baru padanya"
"Menurutku, yang dulu aku berikan sudah tidak cocok padanya"

Dari sini telah terkuak rahasia yang selama ini menjadi misteri para penggemar manga Naruto tentang siapa sebenarnya ibu dari Sarada dan jawabannya Sakura adalah ibu dari Sarada.

Scene beralih di rumah Sasuke. Sarada tersenyum melihat foto keluarga yang baru yaitu antara Sasuke, Sakura dan Sarada sekarang. Yang tercermin di matanya adalah cinta yang sesungguhnya.

Terima kasih sudah membaca dan untuk seluruh dukungannya.

Chapter 710/END

My Partner Blog : Gemza
Situs download : Web Informasi

Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang Naruto Gaiden dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.


baca online Naruto chapter 710
download Naruto chapter 710


Baca juga chapter Naruto yang lain disini

2 comments for "Naruto Gaiden chapter 710 bahasa Indonesia : Yang tercermin di matanya"

  1. .baru tau.. Ann pikir si Sasuke diem² makan daLem *dibantai Sasu

    ReplyDelete
  2. Akhirnya terkuak juga misteri kaca mata sarada haah admin keren rajin posting makasih ya men (y)

    ReplyDelete

Berikan komentar dan masukan anda agar kedepan bisa menjadi lebih baik. Thanks