Naruto Gaiden chapter 707 bahasa Indonesia : Boneka Genetik
Penulis artikel : Admin
DAG DIG DUG
Detak jantung berdenyut. Uchiha Shin gundul dan Shin yang lain terbaring.
"Jangan salah paham dulu, anak ini cuma Bunshinku. DNA-nya sama denganku. Nah, silahkan dimulai" ucap Uchiha Shin gundul.
Sakura serius. Di belakangnya beberapa Shin yang lain mengacungkan senjatanya kepada Sakura.
"Kau... Memperlakukan Bunshinmu sendiri seperti ini? Kau memang bukan Orochimaru. Tapi bisa-bisanya kau. Bahkan Bunshin pun..." balas Sakura
"Tepat sekali, dia adalah guruku..."
Pages dua, gambarnya berwarna. Tampak tiga bocah Ninja Konoha yaitu Boruto yang sedang melompat sambil menggigit gulungan, Sarada yang sedang memegang kunai dan Mitzuki berada dibelakangnya. Dimulainya era baru. Era para Ninja muda Konoha.
"Kalau mau lebih akurat, aku ini kelinci percobaan lama Orochimaru. Demi mewujudkan teknik Bunshin spesial"
"Mereka dibuat dengan menanamkan gigi dan syarafku"
"Dasar ular tak berperasaan"
"Bisa dibilang, mereka ada hanya sebagai tubuhku. Stok yang disediakan cuma untuk jadi tubuhku nanti"
"Tidak lebih dan tidak kurang"
Scene beralih. Terlihat Naruto menutup matanya sedang berkonsentrasi. Tak lama kemudian, Naruto membuka mata.
"Percuma saja. Dia tidak berada di luar maupun bersembunyi di dalam perbatasan ini" kata Naruto
"Aku juga tidak bisa merasakan cakra Sakura-Chan"
"Hoo, begitu" sahut Sasuke
"Menurut Kakashi-sensei, mereka ada kaitannya dengan Orochimaru"
"Yah, menurutku juga begitu"
"Soalnya ada beberapa Sharingan yang tertanm di lengan kirinya, dan di beberapa bagian tubuhnya"
"Sama seperti ketika aku melawan Danzo, pada lengan kanannya juga ada Sharingan"
"Dia juga mendapatkannya dari Orochimaru"
"Kalau kita ingin menemukan Sakura, mungkin sebaiknya kita pergi ke tempat persembunyian Orochimaru"
"Kurasa kau benar. Tapi bagaimana dengan anak-anak ini?"
"Mereka juga mengincar Sarada. Mungkin karena mereka sudah tahu kalau di anakmu. Dia tidak boleh sampai dijadikan sendera juga. Jadi, akan lebih aman bila dia ikut bersama kita"
Sarada menangis
"Ibu" katanya dalam hati
SET
Chouchou datang dan menyodorkan snack kepada Sasuke.
"Aku sangat tidak suka dengan suasana berat ini. Aku sudah cukup sulit menjadi berat dalam arti yang sesungguhnya. Jadi, ayolah Sarada kau pasti bisa" ucap Chouchou lirih
"Yang ada cuma rasa garam, tapi..."
"Tapi, kalau dengan ini saja kalian masih tidak mau baikan, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa"
Sasuke melihat ke arah Sarada yang masih saja sedih dan menangis.
Scene berpindah lagi ke markas Akatsuki.
"Tidak perlu sesedih itu..." kata Shin gundul
"Apa maksudmu?" tanya Sakura
"Sebab, makhluk hidup ada akhirnya memang akan mati"
"Gen atau dengan kata lain, sel reproduksi.."
"Itulah yang kita sebut anak-anak nantinya dan beginilah caraku bertahan hidup selamanya"
"Berlawanan dengan itu, sel non-reproduktif mati setelah jangka waktu tertentu"
"Dengan kata lain, manusia memperdaya kematian dengan mereproduksi dan menggandakannya. Sel-sel yang sudah terpakai, dikorbankan meskipun mereka masih hidup"
"Dalam hal itu, kematian adalah..."
"Terpakainya dan terbuangnya jasad setelah dia rusak. Sebuah fenomena yang tak terelakkan" terang Shin gundul
"Meski begitu, yang harusnya kau fokuskan bukanlah gen, melainkan jasadnya" protes Sakura
"Pikiran dan persepsi hidup di dalamnya"
"Hubungan antara orang tua dan anak bukan hanya sekedar penurunan gen"
"Anak terbentuk dari pencampuran antara kedua paruh gen orang tua mereka. Menciptakan keturunan yang lebih kuat tak lebih dari sekedar naluri"
"Dan hanya gen yang paling bagus yang terpilih untuk terus hidup. Itulah intisari kehidupan"
"Itulah evolusi manusia"
"Dan seiring dengan evolusi, kita menjadi semakin efektif. Teknik penggandaan ini juga merupakan bagian dari itu"
"Itulah rahasia dari ninja, bukan?"
"Semakin sering terseret ke dalam pertempuran, kekuatan dan kemampuan baru (ninjutsu) akan semakin cepat tercipta dan hanya ninja-ninja terkuatlah yang terpilih"
"Perang dibutuhkan dalam evolusi manusia..."
"Dan karena alasan itulah Akatsuki ada"
"Kau bahkan lebih tolol dari Orochimaru!!!" bentak Sakura
"Kau pikir manusia itu apa... Kau sama sekali tidak mengerti hal terpenting dalam menjadi orang tua"
Scene beralih di suatu tempat.
"Hentikan.. Aku tidak mau dipanggil pemimpin oleh hokage" kata Yamato
"Orang ini bukan ayahku..." batin Chouchou
"Tapi... Itu karena kau akan selalu jadi kapten Yamato bagiku" kata Naruto
"Aku sudah mendengar sebagian besar ceritanya dari pendahulumu"
"Maaf, tapi aku tak bisa meninggalkan tempat ini"
"Jika terjadi sesuatu, aku harus menelusuri jejak Orochimaru"
"Aku tahu..."
"Kali ini Sasuke ada di pihakmu. Pasti akan lebih mudah dari seelumnya"
"Baiklah, mari kita menyusup. Aku tahu seluk beluk tempat ini" kata Sasuke
Terlihat sebuah hiasan lampu berwujud ular. Sasuke,Naruto, Sarada dan Chouchou mulai menyusup. Ternyata itu bukan sebuah hiasan lampu biasa, lebih tepatnya sebuah kamera pengawas.
"Lewat sini"
"H...Hey Sasuke jangan samakan tempat ini seperti kedai langgananmu. Cobalah sedikit lebih waspada. (Ttebayo)(Dattebayo)"
JRENGGGG
Penyusupan mereka disambut oleh Suigetsu dan Jugo.
"Nah kan kita ketahuan" kata Naruto
"Lama tak ketemu, Sasuke" sahut Suigetsu
"Ini bukan tempat piknik yang cocok untuk anak-anak tahu"
"Hokage, ya" kata Jugo
Sarada terkejut melihat Jugo dan Suigetsu. Sarada baru menyadari bahwa mereka yang ada di foto tim Taka.
"Mereka... yang ada di dalam foto..." batin Sarada
"Antar kami ke tempat persembunyian Orochimaru" ucap Sasuke
"Kurasa itu tak perlu" kata Naruto
DOENGGGG
Orochimaru muncul. Wajah Orochimaru berbeda dari yang sebelumnya. Ia tampak lebih muda. wajar saja begitu karena Orochimaru selalu bereksperimen agar selalu terlihat muda.
"Astaga!! Tak kusangka kau akan mengunjungiku lagi atas kemauanmu sendiri... Sasuke-kun" sambut Orochimaru
"K-kenapa kau malah terlihat lebih muda, Orochimaru?" tanya Naruto heran
"Karena ini aku, harusnya kau tahu sendiri"
"Tak usah membicarakan hal yang tak penting"
"Ya... Kalau begitu"
"Orang ini Orochimaru...?" kata Sarada
"Wah, wah... Siapa anak-anak ini?" tanya Orochimaru penasaran
"S-seandainya dia adalah orang tua kandungku... Dia itu ibuku atau ayahku?" batin Chouchou
Dasar bocah yang satu ini, masih ingin tahu siapa sebenarnya orang tuanya.
"Yang mana Sarada?"
"Eh?"
"Anak buahmu hampir saja membunuh anakku dan mencelakai istriku. Kala kau merencanakan sesuatu, katakan sekarang juga" kata Sasuke
"Kita pindah ruangan"
"Lewat sini" ucap Orochimaru
Terlihat seorang bocah dalam tabung yang berisi air. Ya, itu adalah kelinci percobaan Orochimaru.
"Itu kemampuan Shin... Dia hanya kagum pada Itachi. Dia bukan anggota klan Uchiha" terang Orochimaru
Fakta yang mengejutkan, Shin gundul bukanlah anggota klan Uchiha. Dia adalah kelinci percobaan Orochimaru. Shin gundul mengagumi Itachi, karena itulah ingin balas dendam kepada Sasuke. Menurut berita yang tersebar, Itachi dibunuh oleh Sasuke. Padahal tidak seperti itu, Itachi tewas karena penyakit yang dideritanya.
"Tapi dia meinggalkanku. Ini saah satu percobaan lamaku. Ya, seperti yang bisa kalian duga, anak ini yang menjadi lengan kanan Danzo"
"Anak ini memang istimewa..."
"Dia sama sekali tidak menunjukkan penolakan transplantasi. Dia memiliki tubuh yang unik"
"Sehingga aku menginginkan lebih banyak tubuh seperti miliknya"
"Aku menerapkan teknik penggandaan terhadap tubuh anak itu berulang-ulang sampai kami menguak misteri genetika"
"Tiruan?" tanya Naruto
"Peningkatan dari teknik kagebunshinmu. Setiap bagiannya adalah asli" jawab Orochimaru
"Mungkin ini bisa disebut bayangan yang tak bisa hilang"
"Aku tidak mengerti. Kau bilang mereka tak bisa hilang. Tapi kalau kau bunuh mereka, apa yang akan terjadi?" tanya Naruto lagi
"Tiruan-tiruan ini akan terlahir kembali dengan sendirinya, seperti anak kembar. Masing-masing memiliki kepribadian dan pemikiran yang berbeda. Mereka adalah buatan jadi perlu waktu untuk tumbuh. Tapi gennya sama seperti ayah dan anak atau bahkan saudara"
"Kalau ingin mebereskan mereka..."
"Kalian tak punya pilihan lain selain membunuh mereka sekaligus"
"Jika menyangkut manusia, tidak semudah itu, tahu"
"Apa kau sama sekali tidak merasa salah, setelah melakukan percobaan seperti itu?"
"Sebenarnya manusia itu lebih sederhana dari yang kita pikir"
"Orang-orang adalah daei gen mereka sendiri. Individu dan bagaimana semua hal terkait pada individu tersebut, bisa kita buktikan"
"Bagaimana jika bukan bunshin? Bagaimana dengan anak dan orang tua kandung?" tanya Sarada
"Tentu saja. Apa kau ingin membuktikannya sendiri?" jawab Orochimaru
"Tidak usah, Sarada. Aku tidak tahu dia bilang apa, bahkan jenis kelaminnya saja aku tidak tahu. Jujur saja, orang ini sepertinya seram" bisik Chouchou
Sarada tampak serius dan pikirannya diliputi dengan rasa penasaran.
"Sekarang bukan waktunya untuk bermain-main. Kalau kau tahu lokasi keberadaan Shin, cepat beritahu kami" sela Sasuke
"Oke, jika Konoha memang mau mengambil Shin yag menyusahkan itu maka aku juga akan tertolong"
"Akan kuceritakan lebih lengkapnya. Jadi ayo peri ke ruang monitor. Kau tidak keberatan harus bekerja sama denganku lagi, bukan?"
Mereka berjalan meninggalkan ruang uji coba Orochimaru menuju ruang monitor. Sarada yang berada paling belakang menarik baju Suigetsu. Sarada menunjukkan foto tim taka dan bertanya pada Suigetsu.
"Ada di ruangan mana wanita ini?"
"Ah Karin ya. Dia ada di tempat persembunyian lain. Dia tidak ada disini"
Sarada sepertinya kecewa.
"Oh begitu"
"K-kalau begitu, apa aku bisa minta tolong sesuatu?"
Naruto menengok ke belakang dan menyadari bahwa Sarada dan Suigetsu tidak ikut bersama mereka.
Scene beralih. Suigetsu dan Sarada menuju tempat yang berbeda.
"Apa?!" kata Suigetsu kaget
"Kau... Tidak mungkin. Jadi, Sasuke memang sebangsat itu?"
"Saat ini memang cuma firasatku. Makanya, aku mencari tahu siapa sebenarnya ibuku yang asli. Jadi, tolong aku" pinta Sarada
"Ng, mungkin juga kalau sebenarnya Karin..." pikir Suigetsu sambil membayangkan Karin yang selalu manja dan menggoda Sasuke.
"Lalu, apa kau bisa membantuku mencari tahu apa hubungannya?"
"Yah... Mungkin bisa sih..."
Suigetsu merogoh ke dalam laci meja dan mencari sesuatu.
"Aneh... Harusnya ada di sekitar sini" kata Suigetsu
Suigetsu teringat perkataan Karin dulu.
"Yang ada di atas mejaku ini, sudah menjadi bagian dari hidupku. Makanya tak ada yang oleh menyentuhnya. Kau paham, Suigetsu?"
"Ini dia!" ucap Suigetsu
"Aku memang tahu, kalau ini DNA Karin. Tapi..."
"Alat pencocok DNA ini, akan membuktikan apakah DNA kalian berdua sesuai atau tidak"
Sarada membuka mulutnya dan Suigetsu mengambil sesuatu dari mulut Sarada menggunakan pinset. Kemudian memasukkan ke dalam alat pencocok DNA.
BZTTT BZTTT DRRTTTT
Mesin berjalan sedang menganalisa. Detak jantung Sarada semakin cepat dan perasaannya tidak karuan. Sarada harap-harap cemas menunggu hasil analisa DNA.
BEEP
Mesin berhenti menganalisa dan hasil analisa DNA adalah... SESUAI
Sarada terkejut dengan hasil analisa yang ditampilkan oleh mesin.
"Nah, seperti inilah... Ibumu..."
"Tidak lain adalah Karin..." kata Suigetsu
Diam-diam, Naruto membuntuti sarada dan Suigetsu. Naruto berada di luar ruangan analisa sementara Sarada dan Suigetsu berada di dalam. Wajah Naruto tampak serius. Sarada teringat sesuatu kata-kata Sakura.
"Kau dan ayahmu terhubung oleh perasaan. Jadi tidak usah cemas"
Tidak terasa air mata Sarada mengalir membasahi pipinya.
"Bahkan kacamatamu juga mirip" lanjut Suigetsu
"...Ah, oke... Aku pergi dulu..." Suigetsu berpamitan keluar dengan tampang agak bersalah telah membeberkan tentang Karin.
Sarada menunduk, menangis, sedih bercampur marah selama ini seorang wanita yang merawatnya bukanlah ibunya. Sarada merasa dibohongi. Dari hasil mesin analisa DNA menunjukkan DNAnya sesuai. Ditambah lagi dengan perkataan Suigetsu bahwa ibu Sarada tidak lain adalah Karin.
"Apa mungkin, aku sudah melakukan sesuatu yang" ucap Suigetsu
"Kalian para anggota Taka... Selalu saja ikut campur dengan urusan orang lain. Dasar bodoh, Dattebayo!!!" kata Naruto
"Yang salah di sini itu Sasuke, tahu..." balas Suigetsu membela diri
"Jadi, kau juga sudah tahu soal ini?"
"Mana mungkin aku tahu...!!! Dasar Sasuke bodoh!!!" teriak Naruto
"...Dahhh... Kuserahkan sisanya padamu"
"Oi!!! Suigetsu... Tunggu...!!!"
Naruto melongok ke dalam ruang analisa.
"H-hei, Sarada..." sapa Naruto
"Sebentar lagi... Kita sudah harus pergi..."
Sarada sedang tenggelam di dalam keputusasaan. Apayang akan keluar dari mulutnya...?
Sarada teringat kata-kata Naruto sebelum mencapai menara pada saat makan siang.
"Aku tidak tahu kenapa, tapi atmosfir yang kurasakan darimu sangat mirip dengan Sakura-chan"
"K-kita harus pergi menolong ibumu, kan?" tanya Naruto hati-hati
"...Bohong..." kata Sarada
"Eh...?"
"Nanadaime pembohong!"
"!!"
"Kenapa aku harus menolong seseorang yang bahkan tidak punya hubungan apapun denganku?"
"Selama ini aku memang selalu diam. Tapi sekarang aku sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi" teriak Sarada yang sedang sedih bercampur marah. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Dalam kemarahannya, mata Sarada menjadi sharingan. Kebenarannya... Memang sangat kejam. Dari hasil analisa DNA yang diambil Suigetsu dari laci dan dari mulut Sarada adalah SESUAI. Tapi benarkah DNA yang diambil Suigetsu adalah DNA Karin? Bisa jadi itu adalah DNA Sasuke mengingat Karin suka dengan Sasuke. Lalu diam-diam Karin menyimpan DNA Sasuke di mejanya. Kita nantikan kisah selanjutannya di Naruto Gaiden chapter 708
Chapter 707/END
My Partner Blog : Web Informasi
Silahkan di bookmark blog ini untuk mendapatkan postingan update tentang Naruto Gaiden dan bantulah admin dengan men-share artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.
baca online Naruto chapter 707
download Naruto chapter 707
Baca juga chapter Naruto yang lain disini
Post a Comment for "Naruto Gaiden chapter 707 bahasa Indonesia : Boneka Genetik"
Berikan komentar dan masukan anda agar kedepan bisa menjadi lebih baik. Thanks